Wawancara Sebelum Hukuman Mati Dianggap Sangat Keji !


Diperkirakan ada sekitar 40 juta pasang mata yang selalu menyaksikan acara berjudul Interviews Before Execution ini. Kabarnya, sejak pertama ditayangkan tahun 2006 lalu, acara ini hampir selalu masuk sepuluh besar acara favorit di provinsi Henan, China. Melewati tahun kelima, acara ini terpaksa harus dihentikan karena kecaman media asing yang menganggap acara ini tidak manusiawi.

"Beberapa penonton mungkin beranggapan kalau mewawancarai tahanan saat mereka akan dieksekusi adalah sesuatu yang keji," ungkap Ding Yu, reporter yang bertugas mewawancarai para tahanan dalam acara ini. "Sebaliknya, mereka sebenarnya justru sangat ingin didengar," papar Ding Yu, seperti dikutip dari BBC.

Ding Yu memang tak sekedar membela diri. Ia mengaku sempat mendapat komentar positif dari para tahanan yang ia wawancarai. "Beberapa tahanan yang saya wawancarai mengatakan, 'Saya sangat bersyukur. Banyak hal yang cuma bisa saya pendam dalam hati dan sekarang bisa saya ungkapkan. Di dalam penjara, tidak ada orang yang mau saya ajak bicara tentang masa lalu.'," jelas Ding Yu.

Acara yang ditayangkan di jaringan televisi Henan Legal Channel, satu dari 3.000 jaringan televisi milik negara yang beroperasi di China, memang membuat Ding Yu menjadi seorang selebriti. Mereka menggelari wanita ini "Beauty with the Beasts".

Menurut penggagas acara ini, Interviews Before Execution dibuat sebagai peringatan bagi masyarakat agar tidak melakukan kejahatan. Di China sendiri ada sekitar 55 kejahatan termasuk pembunuhan, pengkhianatan, pemberontakan bersenjata, penyuapan, dan penyelundupan yang bisa diancam dengan hukuman mati. Tiga belas kejahatan lain termasuk penipuan pajak, penyelundupan benda purbakala, dan pemalsuan kredit baru-baru ini dikeluarkan dari daftar kejahatan yang bisa dikenai hukuman mati.

Meski ada banyak jenis kejahatan yang bisa dikenai hukuman mati namun acara Interviews Before Execution hanya fokus pada tindak kejahatan pembunuhan. Sebelum bisa mewawancarai tahanan, tentu saja pihak studio televisi harus mendapatkan izin dari Pengadilan Tinggi Henan.

Menurut data, acara yang ditayangkan setiap hari Sabtu ini selalu disaksikan oleh sekitar 40 juta warga Henan. Angka yang cukup tinggi mengingat jumlah penduduk provinsi ini sekitar 100 juta jiwa.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris

Arsip Artikel