Setelah diadakan penelitian, ternyata tertawa memiliki efek negatif bagi kesehatan. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh ilmuwan Swedia, ada kesimpulan yang mengejutkan bahwa dapat mematahkan ritme jantung dan fungsi jantung.
Studi yang dilakukan peneliti Swedia tersebut melibatkan 110 orang relawan kemudian dilakukan pemantauan terhadap denyut jantung mereka melalui alat portable.
Studi yang dilakukan peneliti Swedia tersebut melibatkan 110 orang relawan kemudian dilakukan pemantauan terhadap denyut jantung mereka melalui alat portable.
Dengan alat tersebut peneliti kemudian menyimpulkan bahwa tingkat kebisingan juga mengganggu sistem kardiovaskular.
Kebisingan dari volume suara tawa berakibat pada peningkatan denyut jantung sebesar 65 dB. Kebisingan yang rendah akan membantu penurunan frekuensi kontraksi jantung dan relaksasi pembuluh darah.
Mungkin karena itulah kemudian Islammenganjurkan untuk menebar senyum, bukan tawa. Bahkan, tertawa merupakan suatu hal yang dianjurkan untuk tidak sering dilakukan karena akan menjadikan nurani (hati)keras alias jarang tersentuh/menerima kebenaran.
Kebisingan dari volume suara tawa berakibat pada peningkatan denyut jantung sebesar 65 dB. Kebisingan yang rendah akan membantu penurunan frekuensi kontraksi jantung dan relaksasi pembuluh darah.
Mungkin karena itulah kemudian Islammenganjurkan untuk menebar senyum, bukan tawa. Bahkan, tertawa merupakan suatu hal yang dianjurkan untuk tidak sering dilakukan karena akan menjadikan nurani (hati)keras alias jarang tersentuh/menerima kebenaran.
Selain itu, islam juga mengajarkan untuk bertutur kata lembut.
Tertawa sesederhana mungkin dan berbicara dengan penuh kesopanan dan kelembutan kepada seluruh manusia merupakan solusi cerdas atas temuan terbaru tersebut.
Tertawa sesederhana mungkin dan berbicara dengan penuh kesopanan dan kelembutan kepada seluruh manusia merupakan solusi cerdas atas temuan terbaru tersebut.
