Makam Hasman, di Pekuburan Muslim Kampung Baru, Kecamatan Nunukan Selatan
Sebelum dijemput Lariu, ayahnya dari Lahad Datu, Sabah, Malaysia, pria yang mengaku bernama Asman ini menyadari, orang tak mungkin percaya jika ia bangkit kembali setelah 13 tahun di kubur. Bahkan karena hal itu ia telah meminta agar orang tuanya di Pulau Sebatik tidak diberitahukan perihal kejadian aneh itu.
Lariu dan Hasman akhirnya bertemu. Hasman kini tinggal di rumah orang tuanya di RT 05, Desa Manurung, Kecamatan Sebatik. Kepada Lariu ayahnya, Hasman menceritakan yang dialaminya selama berada di kubur.
“Memang sejak meninggal tahun 2000, dia cerita di alam kubur sudah merasakan penyiksaan seperti apa yang dibuat sebelum waktu meninggal. Jadi dia bilang siksaan-siksaan yang dia rasakan dalam kubur itu memang cukup parah,” ujarnya.
Sebelum meninggal, Hasman diakui sebagai anak yang nakal. Bahkan seringkali ia membuat orang tuanya menangis.
“Jadi setelah itu diperiksa oleh yang pemeriksa di alam kubur, memang cukup disiksa dia. Jadi selesainya disiksa, ada jembatan disuruh menyeberang di situ. Pertama sampai ketiga jatuh, nanti keempat kalinya langsung ada yang memberitahukan kembali kau ke dunia. Belum sampai waktunya mau meninggal,” ujarnya.
Tiba-tiba Hasman sudah berada di atas makam. “Waktu di atas kubur dia lama berfikir. Kenapa aku bisa begini? Duduk seperti begini? Dilihat kain kafan yang dipakainya, rupanya aku sudah meninggal. Setelah duduk begitu, ada suatu wahyu seperti datang mengambilnya. Tiba-tiba dia sudah di Lahad Datu,” ujarnya.
Sebelum dijemput Lariu, ayahnya dari Lahad Datu, Sabah, Malaysia, pria yang mengaku bernama Asman ini menyadari, orang tak mungkin percaya jika ia bangkit kembali setelah 13 tahun di kubur. Bahkan karena hal itu ia telah meminta agar orang tuanya di Pulau Sebatik tidak diberitahukan perihal kejadian aneh itu.
Lariu dan Hasman akhirnya bertemu. Hasman kini tinggal di rumah orang tuanya di RT 05, Desa Manurung, Kecamatan Sebatik. Kepada Lariu ayahnya, Hasman menceritakan yang dialaminya selama berada di kubur.
“Memang sejak meninggal tahun 2000, dia cerita di alam kubur sudah merasakan penyiksaan seperti apa yang dibuat sebelum waktu meninggal. Jadi dia bilang siksaan-siksaan yang dia rasakan dalam kubur itu memang cukup parah,” ujarnya.
Sebelum meninggal, Hasman diakui sebagai anak yang nakal. Bahkan seringkali ia membuat orang tuanya menangis.
“Jadi setelah itu diperiksa oleh yang pemeriksa di alam kubur, memang cukup disiksa dia. Jadi selesainya disiksa, ada jembatan disuruh menyeberang di situ. Pertama sampai ketiga jatuh, nanti keempat kalinya langsung ada yang memberitahukan kembali kau ke dunia. Belum sampai waktunya mau meninggal,” ujarnya.
Tiba-tiba Hasman sudah berada di atas makam. “Waktu di atas kubur dia lama berfikir. Kenapa aku bisa begini? Duduk seperti begini? Dilihat kain kafan yang dipakainya, rupanya aku sudah meninggal. Setelah duduk begitu, ada suatu wahyu seperti datang mengambilnya. Tiba-tiba dia sudah di Lahad Datu,” ujarnya.