1. Melakukan pekerjaan pria
Ya, ini memang sudah zamannya emansipasi, namun melakukan pekerjaan pria di depan suami (dan terutama di depan banyak orang ketika ada suami) bisa membuatnya malu. Misalkan ketika wanita mereparasi mobil, mengganti ban kendaraan, ketika suaminya ada di sana dan sedang tak melakukan apa-apa. Ini membuat suami seolah dikalahkan oleh istrinya dalam hal-hal yang bersifat ‘jantan’.
2. Mengatakan hal pribadi tentang suami di depan orang lain
Tak harus rahasia besar, beberapa hal kecil yang bersifat pribadi sebaiknya tak usah dikatakan pada orang lain jika berpotensi membuat suami malu. Bisa jadi hal-hal tersebut telah biasa menjadi guyonan dan lelucon di rumah, namun jadi tak lucu jika diungkap pada orang lain. Ini hanya akan mempermalukannya.
3. Tidak diperkenalkan
Ketika bertemu dengan temannya, kadang wanita lupa memperkenalkan suaminya. Hal ini bisa membuat pria kesal atau tersinggung, seolah dia bukan siapa-siap dan tak ada artinya bagi istri. Istri sebaiknya memperkenalkan suaminya ketika tak sengaja bertemu dengan teman atau kenalannya.
4. Membandingkannya dengan suami teman
Tak ada orang yang suka dibanding-bandingkan, bahkan pria sekalipun. Apalagi jika telah menikah, jangan banding-bandingkan suami dengan suami teman atau kenalan. Lebih baik memintanya melakukan sesuatu secara langsung daripada menyindirnya dengan membanding-bandingkan dengan pria lain.
5. Mencoba membantunya
Ketika suami mengerjakan sesuatu, seperti sedang membetulkan kendaraan atau lainnya, sebaiknya jangan coba-coba membantunya tanpa diminta. Pria terkadang menikmati saat-saat ketika mereka mengutak-atik sesuatu, gagal, kemudian berhasil menyelesaikannya sendiri. Ketika wanita tiba-tiba menyerobot untuk membantu, pria akan merasa tak becus dan diperlakukan seperti bayi atau anak-anak. Sebaiknya tawarkan bantuan, jika dia tak menginginkannya, minggirlah. Biarkan dia menyelesaikan pekerjaannya sendiri.
6. Tak mengakui hasil kerjanya
Pria seringkali identik dengan pekerjaan yang dilakukannya dan sukses yang telah diraihnya. Pria menaruh banyak harga diri pada pekerjaan dan pencapaiannya. Namun terkadang istri lupa untuk menghargai kerja pria. Ini seringkali membuat pria merasa sebal dan tersakiti. Bahkan jika pekerjaan suami bukan direktur atau pekerjaan besar lainnya, namun suami tetap membutuhkan istrinya untuk memberinya dukungan dan mengakui hasil kerjanya.
