Demi meningkatkan kembali populasi angkatan kerja di China, pemerintah akhirnya mengabulkan desakan masyarakat untuk bisa memiliki anak kedua. Kebijakan ini akan mulai diterapkan tahun ini atau tahun depan.
Masyarakat China yang semakin menua menyebabkan pemerintah terpaksa harus menaikkan anggaran untuk biaya hidup kelompok usia lanjut. Menurut Yang Zhiyong, peneliti Chinese Academy of Social Sciences, kondisi ini akan sangat berpengaruh terhadap posisi fiskal pemerintah.
Selain itu, perijinan untuk memiliki anak kedua ini bertujuan untuk mengatasi potensi menipisnya angkatan kerja dalam beberapa tahun mendatang, demikian dilansir Wall Street Journal. Di tahun 2012, populasi angkatan kerja China menurun untuk pertama kalinya, setelah tidak terjadi selama puluhan tahun.
Selama ini, pasangan suami-istri di China diperbolehkan memiliki hanya satu orang anak. Pelanggar akan dikenakan denda, namun kelompok minoritas dibebaskan dari aturan ini. Warga pedesaan cenderung mengabaikan peraturan, namun warga perkotaan mendapatkan pengetatan. Keluarga di pedesaan juga diijinkan mempunyai 2 orang anak, asalkan anak pertama adalah perempuan. Pasangan suami-istri yang sama-sama anak tunggal juga diperbolehkan punya dua anak.
Memiliki satu anak saja merupakan kerinduan dan impian setiap pasangan suami-istri, apalagi dua, atau lebih. Karena anak adalah berkat dari Tuhan dan merupakan pemberi sukacita dalam setiap rumah tangga. Terlepas dari hal itu, berapapun jumlah dan apapun jenis kelamin anak tersebut, sepatutnya disyukuri dan dikasihi.