Revolusi Budaya di China (1949-1976) |
Dalam sejarah kehidupan manusia di dunia tentunya tidak pernah lepas dari kejadian kelam yang pernah terjadi. Nah, salah satunya adalah kejadian genosida atau sebuah pembantaian secara besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau kelompok.
Dengan berbagai alasan seperti politik, perang, keamanan nasional, sampai penyakit, genosida dilakukan di berbagai negara dan selalu saja menyisakan dendam berkepanjangan antara korban dengan pemerintahan saat itu.
Dari banyaknya kejadian genosida, berikut 10 pembantaian massal paling menyeramkan yang pernah ada dalam sejarah dunia.
1. Revolusi Budaya di China (1949-1976)
Hampir mustahil memberikan jumlah tepat mengenai berapa banyak orang yang tewas di tangan kaum komunis China. Diperkirakan sekitar 45-70 juta orang menjadi korban selama masa kepemimpinan Mao Zedong.
Besar kemungkinan penyebab utama genosida adalah karena revolusi kebudayaan pada tahun 1966-1976 yang membuat Zedong melakukan upaya 'pembersihan' kaum anti pemerintah. Apapun itu, rezim komunis memang paling mengerikan mengenai upaya genosida.
2. Pembantaian Rwanda (1994)
Pembantaian massal Rwanda adalah genosida paling menyeramkan. Persaingan etnis dan ketegangan politik antar kaum Tutsi dan Hutu membuat 500 ribu hingga 1 juta orang dilaporkan tewas.
Pada saat Presiden kaum Hutu, Habyarimana meninggal misterius pada tahun 1994, membuat kaum Hutu melakukan pembalasan berdarah dengan membantai suku Tutsi.
3. Era Stalinis Uni Soviet (1929-1953)
Ketika orang berpikir bahwa Adolf Hitler adalah pembunuh massal terbesar di abad ke-20, maka berpikirlah mengenai Joseph Stalin. Pemimpin Soviet ini dianggap bertanggung jawab atas meninggalnya hampir 20 juta rakyat entah karena kebijakannya, kelaparan akibat pemerintahannya.
Bahkan instruksinya atas eksekusi massal dan pengasingan membuat ratusan ribu sampai jutaan orang meninggal. Mengerikan!
4. Pemisahan India (1947)
Ini adalah genosida yang terjadi dengan spontan. Gejolak pemerintahan yang membuat India harus berpisah dengan kaum etnis Muslim, Hindu, dan Sikh yang akhirnya membentuk kawasan India modern dan Pakistan.
Saat itu ratusan ribu etnis Muslim terbunuh oleh kaum Hindu dan Sikh serta sebaliknya semenjak pemindahan eksodus besar-besaran terjadi. Pembantaian ini membuktikan bahwa perbedaan agama dan kepercayaan masih menjadi isu panas penyebab genosida.
5. Holocaust NAZI (1939-1945)
Holocaust menjadi upaya NAZI yang dipimpin oleh Adolf Hitler dalam 'membersihkan' jutaan orang Yahudi dari benua Eropa.
Berapa korbannya? Sekitar lebih dari 11 juta orang Yahudi. Di mana mereka dipaksa masuk kamp konsentrasi dan tewas karena kelaparan, penyakit, atau memang dibantai.
6. Pengusiran Etnis Jerman Pasca Perang Dunia II (1945)
Masih banyak ahli berdebat apakah ini bentuk genosida. Disebutkan, 14 juta etnis Jerman diusir dari Eropa Timur dan Eropa Tengah saat Perang Dunia II.
Selama pengusiran dan perjalanan itu, etnis Jerman mengalami kelaparan dan penyakit, sehingga sudah berapa juta warga sipil Jerman tewas di sepanjang perjalanan mereka. Belum lagi dengan mereka yang dieksekusi langsung dan menjadi buruh kerja paksa.
7. Pembunuhan Massal Kamboja (1975-1978)
Saat Khmer Merah menggulingkan pemerintahan Kamboja pada tahun 1975 dan membentuk rezim komunis, tindakan pertama yang dilakukan adalah membasmi musuh negara. Tidak hanya anggota rezim lama dan kaum militer.
Akan tetapi wartawan, guru, penusaha, intelektual, sampai masyarakat sipil lainnya menjadi korban. Tidak kurang dua juta orang (hampir 20 persen populasi Kamboja) menjadi korban Khmer Merah.
8. Diktator di Korea Utara (1945-Sekarang)
Tidak ada yang tahu pasti berapa banyak korban yang sudah timbul akibat sistem kerja paksa pemerintahan komunis Korea Utara. Semenjak 'Pemimpin Besar' Kim Il Sung memimpin pada tahun 1945 telah banyak jutaan petani meninggal karena kelaparan di tahun 1990-an.
Meskipun bantuan internasional bersedia menolong, namun Korea Utara tetap menutup diri mereka. Tak dipungkiri, aksi menutup akses dari dunia luar membuat Pyongyang 'berperang' melawan rakyat mereka sendiri.
9. Pembunuhan Massal Armenia (1915-1923)
Di bawah kepemimpinan Menteri Militer Enver Pasha (1881-1922), Turki dianggap melakukan genosida dalam skala besar pada abad ke-20.
Pernah disebutkan bahwa hampir 1,8 juta orang Armenia menjadi korban dari pemerintahan Ottoman Turki. Ahli sejarah menduga, bahwa hal itu merupakan upaya rekaya membasmi kelompok etnis yang tak diinginkan saat kekaisaran Ottoman.
10. Pembantaian Kaum Amalek dan Median (Sebelum Masehi)
Pembunuhan massal atas kaum Amalek dan Midian ini disebutkan dalam kitab Perjanjian Lama yang terjadi pada masa sebelum Masehi. Ada perbedaan tafsir yang seringkali terjadi dalam Alkitab dan Al-Qur'an.
Disebutkan ada puluhan ribu orang dalam beberapa dekade yang terbunuh. Ahli sejarah berpendapat bahwa pemusnahan kaum Amalek dan Midian dianggap yang paling kuno dalam sejarah manusia.
Dengan berbagai alasan seperti politik, perang, keamanan nasional, sampai penyakit, genosida dilakukan di berbagai negara dan selalu saja menyisakan dendam berkepanjangan antara korban dengan pemerintahan saat itu.
Dari banyaknya kejadian genosida, berikut 10 pembantaian massal paling menyeramkan yang pernah ada dalam sejarah dunia.
1. Revolusi Budaya di China (1949-1976)
Hampir mustahil memberikan jumlah tepat mengenai berapa banyak orang yang tewas di tangan kaum komunis China. Diperkirakan sekitar 45-70 juta orang menjadi korban selama masa kepemimpinan Mao Zedong.
Besar kemungkinan penyebab utama genosida adalah karena revolusi kebudayaan pada tahun 1966-1976 yang membuat Zedong melakukan upaya 'pembersihan' kaum anti pemerintah. Apapun itu, rezim komunis memang paling mengerikan mengenai upaya genosida.
2. Pembantaian Rwanda (1994)
Pembantaian massal Rwanda adalah genosida paling menyeramkan. Persaingan etnis dan ketegangan politik antar kaum Tutsi dan Hutu membuat 500 ribu hingga 1 juta orang dilaporkan tewas.
Pada saat Presiden kaum Hutu, Habyarimana meninggal misterius pada tahun 1994, membuat kaum Hutu melakukan pembalasan berdarah dengan membantai suku Tutsi.
3. Era Stalinis Uni Soviet (1929-1953)
Ketika orang berpikir bahwa Adolf Hitler adalah pembunuh massal terbesar di abad ke-20, maka berpikirlah mengenai Joseph Stalin. Pemimpin Soviet ini dianggap bertanggung jawab atas meninggalnya hampir 20 juta rakyat entah karena kebijakannya, kelaparan akibat pemerintahannya.
Bahkan instruksinya atas eksekusi massal dan pengasingan membuat ratusan ribu sampai jutaan orang meninggal. Mengerikan!
4. Pemisahan India (1947)
Ini adalah genosida yang terjadi dengan spontan. Gejolak pemerintahan yang membuat India harus berpisah dengan kaum etnis Muslim, Hindu, dan Sikh yang akhirnya membentuk kawasan India modern dan Pakistan.
Saat itu ratusan ribu etnis Muslim terbunuh oleh kaum Hindu dan Sikh serta sebaliknya semenjak pemindahan eksodus besar-besaran terjadi. Pembantaian ini membuktikan bahwa perbedaan agama dan kepercayaan masih menjadi isu panas penyebab genosida.
5. Holocaust NAZI (1939-1945)
Holocaust menjadi upaya NAZI yang dipimpin oleh Adolf Hitler dalam 'membersihkan' jutaan orang Yahudi dari benua Eropa.
Berapa korbannya? Sekitar lebih dari 11 juta orang Yahudi. Di mana mereka dipaksa masuk kamp konsentrasi dan tewas karena kelaparan, penyakit, atau memang dibantai.
6. Pengusiran Etnis Jerman Pasca Perang Dunia II (1945)
Masih banyak ahli berdebat apakah ini bentuk genosida. Disebutkan, 14 juta etnis Jerman diusir dari Eropa Timur dan Eropa Tengah saat Perang Dunia II.
Selama pengusiran dan perjalanan itu, etnis Jerman mengalami kelaparan dan penyakit, sehingga sudah berapa juta warga sipil Jerman tewas di sepanjang perjalanan mereka. Belum lagi dengan mereka yang dieksekusi langsung dan menjadi buruh kerja paksa.
7. Pembunuhan Massal Kamboja (1975-1978)
Saat Khmer Merah menggulingkan pemerintahan Kamboja pada tahun 1975 dan membentuk rezim komunis, tindakan pertama yang dilakukan adalah membasmi musuh negara. Tidak hanya anggota rezim lama dan kaum militer.
Akan tetapi wartawan, guru, penusaha, intelektual, sampai masyarakat sipil lainnya menjadi korban. Tidak kurang dua juta orang (hampir 20 persen populasi Kamboja) menjadi korban Khmer Merah.
8. Diktator di Korea Utara (1945-Sekarang)
Tidak ada yang tahu pasti berapa banyak korban yang sudah timbul akibat sistem kerja paksa pemerintahan komunis Korea Utara. Semenjak 'Pemimpin Besar' Kim Il Sung memimpin pada tahun 1945 telah banyak jutaan petani meninggal karena kelaparan di tahun 1990-an.
Meskipun bantuan internasional bersedia menolong, namun Korea Utara tetap menutup diri mereka. Tak dipungkiri, aksi menutup akses dari dunia luar membuat Pyongyang 'berperang' melawan rakyat mereka sendiri.
9. Pembunuhan Massal Armenia (1915-1923)
Di bawah kepemimpinan Menteri Militer Enver Pasha (1881-1922), Turki dianggap melakukan genosida dalam skala besar pada abad ke-20.
Pernah disebutkan bahwa hampir 1,8 juta orang Armenia menjadi korban dari pemerintahan Ottoman Turki. Ahli sejarah menduga, bahwa hal itu merupakan upaya rekaya membasmi kelompok etnis yang tak diinginkan saat kekaisaran Ottoman.
10. Pembantaian Kaum Amalek dan Median (Sebelum Masehi)
Pembunuhan massal atas kaum Amalek dan Midian ini disebutkan dalam kitab Perjanjian Lama yang terjadi pada masa sebelum Masehi. Ada perbedaan tafsir yang seringkali terjadi dalam Alkitab dan Al-Qur'an.
Disebutkan ada puluhan ribu orang dalam beberapa dekade yang terbunuh. Ahli sejarah berpendapat bahwa pemusnahan kaum Amalek dan Midian dianggap yang paling kuno dalam sejarah manusia.