Penemuan spesies yang diberi nama olinguito ini diumumkan (15/8) seperti dilansir the Huffingtonpost. Para peneliti dari Smithsonian telah mengamati jenis ini selama 10 tahun lamanya di pegunungan Ekuador dan Kolombia. Jenis Olinguito dikategorikan makhluk seperti anjing, kucing, dan beruang.
Ukuran olinguito sendiri hampir sama dengan rakun. Awalnya olinguito diduga merupakan spesies bernama olingo dan telah hidup di Kebun Binatang Smithsonian-run di Washington.
"Olinguito telah bersembunyi untuk waktu yang lama" ujar Kristofer Helgen, kurator dari the Smithsonian.
Makhluk yang diberi nama Ringerl ini telah hidup di berbagai kebun binatang di Amerika dari tahun 1967 sampai tahun 1976: Louisville, Ky., Tucson, Ariz., Salt Lake, Washington dan New York untuk dikembang biakkan. Namun, Ringerl tidak pernah mau dikembang biakkan.
"Ternyata dia bukannya tidak mau. Namun dia bukan spesies yang tepat," tambah Kristofer.
Dia menyadari bahwa olinguito berbeda dengan olingo ketika melihat susunan tulang olingo di sebuah museum. Lalu untuk membuktikan teorinya,d ia memimpin sebuah tim pencarian ke Amerika Selatan pada tahun 2006.
"Ketika kami pertama kali sampai di area, kami langsung melihat spesies ini. Seakan mereka sudah menunggu kehadiran kami," ujar Roland Kays dari North Carolina Museum of Natural Sciences.
Olingo dan olinguito berbeda dari ukuran tubuh dan karakteristik wajah. Olinguito mempunyai ukuran tubuh yang lebih kecil, buntut yang lebih pendek, kuping yang lebih kecil, dan bulu yang lebih lebat dan gelap.
"Olinguito terlihat seperti campuran beruang Teddy dan kucing rumahan," ujar Kristofer.
Olinguito sendiri merupakan pemakan buah-buahan dan melahirkan hanya satu anak dalam tiap kehamilan. Kristofer memperkirakan ada ribuan olinguito yang hidup di hutan-hutan pegunungan. Kebiasaan hewan ini yang bergerak di waktu malam membuat hewan ini susah ditemukan. Penemuan olinguito dimuat dalam jurnal ZooKey.