Wagini, Anak Genderuwo di Dunia Nyata !



Bagi kebanyakan orang, manusia yang hidup di alam nyata tidak mungkin bisa berhubungan dengan mahluk gaib. Keduanya mustahil saling bertemu lantaran memiliki dunia yang berbeda dimensi. Namun apa yang terjadi pada diri Wagini telah membalikkan dugaan sementara itu.

Wagini adalah anak genderuwo dari hasil hubungan intim dengan seorang gadis kembang desa dari Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur. Sejak pertama kali kemunculannya di acara 'Bukan Empat Mata' yang dipandu langsung oleh Tukul Arawana, nama Wagini menjadi buah bibir di masyarakat. Bahkan di dunia maya, fenomena Wagini sebagai anak genderuwo ini telah menciptakan kehebohan.

Maklum, wajah dan tubuhnya tidak seperti manusia normal. Menurut pengakuan Eyang Ratih, wanita yang mengasuh Wagini, anak genderuwo ini masih berusia muda meski terlihat sudah tua. Wagini berbeda dengan pemuda seusianya. Ia memiliki berbagai keajaiban yang jarang dimiliki manusia biasa.

Wagini memang ajaib. Sekaligus aneh. Meskipun tubuhnya penuh bulu dan wajahnya jauh bila dikatakan rupawan, ia memiliki kekuatan supranatural yang tinggi. "Biasanya, di daerahnya, Banyuwangi, senantiasa ada keributan. Namun, begitu Wagini muncul, keributan itu lenyap," kata Eyang Ratih di acara Empat Mata beberapa hari lalu.

Selain itu, menurut Eyang Ratih, Wagini dalam hidupnya pernah menangani kejadian aneh. Suatu saat, rumah tetangganya pernah kemasukan ular kobra. Sang tetangga ketakutan karena ular itu seperti ingin mengejarnya. Wagini kemudian datang menangkap ular tersebut dan berkata, “He ngopo kowe (Sedang apa kamu?)” dan dalam sekejap ular tersebut mati. Entah apa yang dilakukan anak genderuwo itu. Namun nyatanya ular kobra itu mati seketika.

Berdasarkan penuturan Eyang Ratih, Wagini terlahir karena hubungan tak lazim dari genderuwo dengan ibunya yang merupakan kembang desa. Pada dasarnya genderuwo suka dengan wanita, dan mudah berhubungan badan dengan wanita yang dicintai, dengan cara beralih tubuh. Ketika suami wanita tersebut sedang pergi, genderuwo menyamar dan meniduri wanita tadi beberapa kali.

Singkat cerita, ketika Wagini lahir dan berwajah mengerikan, sang suami terkejut dan mengalami depresi untuk kemudian meninggal. Sementara sang ibu kemudian sempat jengkel karena keserakahan Wagini dalam makan. Hendak memukul, ibu itu terkejut karena muncul sesosok genderuwo bertinggi tiga meter yang membawa Wagini dari rumah tersebut. Untuk kemudian, Wagini berpindah ke rumah Eyang Ratih sejak usia 12 tahun.

Apakah Wagini benar-benar anak genderuwo? Mungkinkah ia hanya manusia yang mengalami kelainan genetis, kemudian disalahartikan oleh kebanyakan orang?

Bagi Guru Besar dari Departemen Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, Wimpie Pangkahila fenomena Wagini hanya tipu muslihat saja. Ia menyangkal soal cerita anak genderuwo ini. Menurut dia, tidak mungkin ada anak genderuwo, buah hubungan percintaan antara manusia dengan genderuwo.

"Kalau orang mirip genderuwo iya. Saya kira berita itu tidak benar, itu pembodohan. Kalau memang dianggap anak tidak wajar, kurang gizi atau ada kelainan, mestinya dikonsultasikan dulu ke tenaga ahli biar diketahui penyebabnya apa. Sehingga diketahui jenis kelainannya dan segera mendapat perawatan medis," ujarnya.

Lalu apakah anda masih yakin bila Wagini adalah anak genderuwo? Bagaimana pendapat Anda? Apa pun pendapat Anda tentang anak genderowu ini. Wagini nyatanya memiliki kelainan dan sangat berbeda dengan manusia normal lainnya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris

Arsip Artikel