Warga Jakarta harus meningkatkan kewaspadaan saat berada di jalan. Hal
ini terkait maraknya kasus penjambretan di kawasan Ibu Kota yang
dipadati aktivitas masyarakat. Polres Metro Jakarta Pusat, baru saja
meringkus sindikat jambret yang biasa melakukan kejahatan di Ibu Kota.
Ada 11 titik yang disebut tersangka menjadi lokasi kejahatan.
Pada 11 titik tersebut, semuanya berada di Jakarta Pusat, yaitu Jalan Kebon Sirih, sekitar Tugu Tani, sekitar Monas, sekitar Sarinah, Jalan Tanah Abang II, Simpang Lima Senen, Depan Stasiun Gambir, Pejambon, Kramat Raya, dan Jalan Salemba Raya. Lokasi-lokasi itu merupakan lokasi yang kerap ramai dan padat oleh aktivitas masyarakat. Selain 11 titik itu, sindikat jambret ini juga biasa melakukan kejahatan di Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.
Sindikat jambret yang ditangkap di Jakarta Timur, diancam dengan pasal 365 tentang pencurian dengan kekerasan hingga meninggalnya seseorang. Kejahatan empat orang tersangka yang kini ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat ini, telah menelan satu korban jiwa, yaitu seorang guru bernama Sundari.
Pelaku menggunakan dua sepeda motor, Kawasaki Ninja 150 dengan nomor polisi B 3187 TLJ dan Suzuki Satria F150 bernomor polisi B 6271 PTS dalam melakukan aksinya. Mereka menggunakan senapan angin dan senjata tajam dalam melancarkan aksinya.
"Modusnya, pelaku mengendarai motor. Sasarannya adalah masyarakat yang sedang berjalan. Biasanya pelaku sudah memantau korban dari tempat kerja, dari ATM, dan pusat-pusat perbelanjaan," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi A.R Yoyol, di Mapolrestro Jakarta Pusat.
Bahkan salah dua dari empat pelaku, merupakan spesialis penjambretan korban yang menggunakan jasa angkutan bajaj.
Pada 11 titik tersebut, semuanya berada di Jakarta Pusat, yaitu Jalan Kebon Sirih, sekitar Tugu Tani, sekitar Monas, sekitar Sarinah, Jalan Tanah Abang II, Simpang Lima Senen, Depan Stasiun Gambir, Pejambon, Kramat Raya, dan Jalan Salemba Raya. Lokasi-lokasi itu merupakan lokasi yang kerap ramai dan padat oleh aktivitas masyarakat. Selain 11 titik itu, sindikat jambret ini juga biasa melakukan kejahatan di Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.
Sindikat jambret yang ditangkap di Jakarta Timur, diancam dengan pasal 365 tentang pencurian dengan kekerasan hingga meninggalnya seseorang. Kejahatan empat orang tersangka yang kini ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat ini, telah menelan satu korban jiwa, yaitu seorang guru bernama Sundari.
Pelaku menggunakan dua sepeda motor, Kawasaki Ninja 150 dengan nomor polisi B 3187 TLJ dan Suzuki Satria F150 bernomor polisi B 6271 PTS dalam melakukan aksinya. Mereka menggunakan senapan angin dan senjata tajam dalam melancarkan aksinya.
"Modusnya, pelaku mengendarai motor. Sasarannya adalah masyarakat yang sedang berjalan. Biasanya pelaku sudah memantau korban dari tempat kerja, dari ATM, dan pusat-pusat perbelanjaan," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi A.R Yoyol, di Mapolrestro Jakarta Pusat.
Bahkan salah dua dari empat pelaku, merupakan spesialis penjambretan korban yang menggunakan jasa angkutan bajaj.
