Ini adalah sebuah pasar dimana para pengunjung harus selalu waspada terhadap situasi di sekelilingnya, karena delapan kali sehari ada kereta yang melintasi pasar ini.
Seperti kebanyakan pasar tradisional lainnya, pasar Maeklong di Samut Songkhram, Thailand, setiap harinya selalu ramai dengan para pembeli yang melakukan tawar-menawar harga dengan para penjual. Buah-buahan lokal, seperti durian dan mangga, makanan laut yang baru ditangkap, rempah-rempah kering dan makanan lokal lainnya menghiasi pasar ini.
Namun, pasar yang berjarak sekitar 37 km sebelah barat Bangkok ini dibelah oleh sebuah rel kereta api, membuat para pengunjung pasar harus ekstra hati-hati saat berbelanja, sebab setiap harinya ada delapan kali pasar ini dilewati kereta.
Ketika terdengar suara sirene yang menusuk telinga, dalam sekejap pasar ini berubah, para pembeli menghilang dan pedagang membenahi dagangan mereka agar tidak dilindas kereta api yang melewati pasar itu dengan kecepatan 15 mil perjam.
Setelah kereta api komuter No.4382 dari Mae Klong ke Ban Laem berlalu, semuanya sekejab kembali berjalan normal, seolah-olah tidak ada yang terjadi.
Seperti kebanyakan pasar tradisional lainnya, pasar Maeklong di Samut Songkhram, Thailand, setiap harinya selalu ramai dengan para pembeli yang melakukan tawar-menawar harga dengan para penjual. Buah-buahan lokal, seperti durian dan mangga, makanan laut yang baru ditangkap, rempah-rempah kering dan makanan lokal lainnya menghiasi pasar ini.
Namun, pasar yang berjarak sekitar 37 km sebelah barat Bangkok ini dibelah oleh sebuah rel kereta api, membuat para pengunjung pasar harus ekstra hati-hati saat berbelanja, sebab setiap harinya ada delapan kali pasar ini dilewati kereta.
Ketika terdengar suara sirene yang menusuk telinga, dalam sekejap pasar ini berubah, para pembeli menghilang dan pedagang membenahi dagangan mereka agar tidak dilindas kereta api yang melewati pasar itu dengan kecepatan 15 mil perjam.
Setelah kereta api komuter No.4382 dari Mae Klong ke Ban Laem berlalu, semuanya sekejab kembali berjalan normal, seolah-olah tidak ada yang terjadi.