Seorang wartawan asal Prancis Annick Cojean menerbitkan buku baru yang bercerita tentang mantan Pemimpin Libya Moammar Khadafi. Dalam bukunya, Cojean mengklaim, Khadafi menyiksa dan menjadikan siswi sekolah sebagai budak seksnya.
Cojean menulis bukunya yang berjudul Les Proies: Dans le harem de Khadafi (Mangsa di Harem Khadafi), dengan melakukan pengumpulan data lewat wawancara dari seluruh gadis yang dipaksa bekerja di harem Khadafi. Salah satu korban kekerasan itu bernama Soraya. Soraya diculik pada saat dirinya masih berusia 15 tahun oleh mata-mata Khadafi.
Ketika Khadafi berkunjung ke sekolah Soraya, Soraya memberikan karangan bunga kepada sang kolonel itu. Khadafi pun menerima karangan bunga itu dan memegang kepala Soraya. Sikap Khadafi menunjukkan bahwa dirinya menginginkan Soraya.
Keesokan harinya, Soraya mengatakan kepada ibunya bahwa dirinya diajak untuk hadir dalam sebuah upacara oleh Kolonel Khadafi. Soraya langsung di bawah ke sebuah gurun pasir, diambil sampel darahnya dan diukur lingkar dadanya sebelum diminta untuk melucuti pakaiannya.
Gadis itu diminta mengenakan pakaian dalam dan gaun sutra berwarna putih. Soraya pun di antar ke kamar Khadafi. Soraya langsung terkejut melihat Khadafi yang tidak mengenakan pakaian.
"Dia (Khadafi) memegang tangan saya dan memaksa saya untuk duduk di sampingnya, di atas tempat tidur. Saya tidak berani melihatnya," ujar Soraya, seperti dikutip Daily Mail.
"Dia mengatakan, 'jangan takut, saya adalah papamu. itulah panggilan yang kau gunakan untuk memanggil saya, tapi saya juga merupakan kakakmu dan kekasihmu. Saya akan menjadi siapapun untuk mu karena kau akan tinggal di sini dan hidup selamanya bersama saya'," cerita Soraya.
Soraya sempat melawan Khadafi dan setelah itu, Soraya dihadapkan ke Mabrouka, seorang perempuan yang bertugas mengamankan harem Khadafi. Khadafi pun meminta Mabrouka untuk memberi pelajaran bagi Soraya dan mengantarkannya kembali ke Khadafi.
Perempuan itu menceritakan bagaimana dirinya dijadikan budak seks oleh Pemimpin Libya itu. Soraya mengatakan bahwa dirinya pernah dipukuli dan dikencingi saat masih ditahan. Soraya juga diajari bagaimana cara untuk berhubungan seks oleh Mabrouka. Tak jarang Soraya diberikan video porno.
Selain Soraya, Cojean juga mewawancarai Houda yang dikabarkan sempat menjadi budak seks Khadafi. Houda tak keberatan ditahan asalkan kakaknya dibebaskan oleh Khadafi.
Wartawan Prancis itu mengklaim, buku yang ditulisnya merupakan hasil investigasi yang paling menyakitkan. Ketika diwawancara oleh stasiun televisi Prancis, Cojean mengatakan pula, pemerkosaan adalah senjata Khadafi untuk berkuasa.
Soraya sempat melawan Khadafi dan setelah itu, Soraya dihadapkan ke Mabrouka, seorang perempuan yang bertugas mengamankan harem Khadafi. Khadafi pun meminta Mabrouka untuk memberi pelajaran bagi Soraya dan mengantarkannya kembali ke Khadafi.
Perempuan itu menceritakan bagaimana dirinya dijadikan budak seks oleh Pemimpin Libya itu. Soraya mengatakan bahwa dirinya pernah dipukuli dan dikencingi saat masih ditahan. Soraya juga diajari bagaimana cara untuk berhubungan seks oleh Mabrouka. Tak jarang Soraya diberikan video porno.
Selain Soraya, Cojean juga mewawancarai Houda yang dikabarkan sempat menjadi budak seks Khadafi. Houda tak keberatan ditahan asalkan kakaknya dibebaskan oleh Khadafi.
Wartawan Prancis itu mengklaim, buku yang ditulisnya merupakan hasil investigasi yang paling menyakitkan. Ketika diwawancara oleh stasiun televisi Prancis, Cojean mengatakan pula, pemerkosaan adalah senjata Khadafi untuk berkuasa.
http://international.okezone.com/read/2012/09/24/412/694179/khadafi-gemar-memerkosa-siswi-sekolah
