Terkadang jika seseorang terserang penyakit sampai sakit, maka biasanya beberapa orang menganalogikan dengan mitos-mitos yang terjadi. Contohnya seperti jangan flu akibat keramas malam-malam, minum air susu sebelum tidur bisa membuat tidur lebih nyenyak, atau permen karet bisa bertahan dalam perut selama 7 tahun. Padahal hal itu belum tentu benar adanya, dan medis pun tidak membenarkan hal tersebut. Seperti yang dilansir dari DetikHealth ada beberapa mitos kesehatan yang keliru dan informasinya perlu di Update.
Mitos Kesehatan yang Keliru
1. Pinggiran roti sebaiknya jangan dibuang karena mengandung banyak vitamin
Dalam sebuah studi yang dilakukan di Jerman pada tahun 2002 peneliti menemukan bahwa proses pemanggangan menghasilkan sebuah antioksidan yang mampu melawan kanker di dalam roti tapi kandungan antioksidan yang ada pada pinggiran roti jumlahnya 8 kali lebih banyak daripada di remah-remahnya.
"Makanya lebih baik menyajikan roti gandum utuh, baik itu dengan pinggiran maupun tanpa pinggiran, dengan begitu kandungan gizi seperti seratnya juga akan lebih tinggi," ungkap pakar nutrisi asal New York, Keri Glassman.
Ketika membeli roti, pastikan pada labelnya tercantum 'tepung gandum utuh 100 persen' karena roti yang hanya dilabeli 'gandum' saja biasanya terbuat dari campuran tepung putih dan tepung gandum utuh tapi kurang mengandung serat.
2. Saat keluar rumah dengan rambut basah, Anda bakal kena flu
"Mungkin Anda akan merasa kedinginan tapi hanya sebatas itu, tak lebih," ungkap Jim Sears, seorang dokter anak dari San Clemente, Calif. dan presenter acara TV, The Doctors. Sears juga menunjukkan sebuah studi yang dilakukan di Common Cold Research Unit, Salisbury, Inggris dimana sekelompok partisipan ditanami virus flu di dalam hidungnya.
Kemudian separuh partisipan memilih diam di dalam ruangan yang hangat sedangkan partisipan sisanya memilih untuk mandi, membiarkan tubuhnya basah selama setengah jam baru kemudian berpakaian tapi mengenakan kaus kaki basah selama beberapa jam. Uniknya, kelompok yang basah-basahan justru tak terkena flu seperti halnya kelompok yang diam di ruang hangat dan kering.
Sears pun menyimpulkan: "Merasa kedinginan saja takkan mempengaruhi sistem kekebalan Anda."
3. Anda harus banyak makan saat flu dan mengeluarkan keringat saat demam
Baik saat flu maupun demam, penderitanya harus banyak-banyak minum. "Tetap terhidrasi merupakan hal terpenting yang harus dilakukan karena Anda akan kehilangan banyak cairan saat jatuh sakit," ujar Sears.
Anda pun tak perlu mengonsumsi minuman khusus seperti yang mengandung elektrolit kecuali jika Anda mengalami dehidrasi akut akibat muntah-muntah atau diare.
4. Permen karet bisa bertahan di dalam perut selama 7 tahun
"Sama halnya dengan benda bukan makanan lain yang masuk ke perut, cairan dalam tubuh akan membawa permen karet melalui saluran pencernaan lalu dalam beberapa hari permen karet itu akan hilang," terang David Pollack, seorang dokter umum dari Children’s Hospital of Philadelphia Care Network.
Kendati permen karet tak mudah dicerna tapi toh takkan menyebabkan sakit perut.
5. Anda akan kehilangan 75 persen panas tubuh lewat kepala
"Ungkapan ini mungkin didasarkan pada fakta bahwa ukuran kepala bayi jauh lebih besar daripada presentase keseluruhan tubuhnya," kata Pollack. Itulah kenapa penting untuk memastikan bahwa kepala bayi tetap tertutup dalam cuaca dingin.
Tapi ukuran kepala orang dewasa hanyalah sebesar 10 persen dan panas tubuh itu sebenarnya bisa keluar dari berbagai bagian seperti kaki, lengan dan tangan jadi saat kedinginan, memakai topi itu tak lebih penting daripada memakai sarung tangan.
6. Biar tak cegukan lagi, mintalah orang lain untuk mengagetkan Anda
Nyatanya sebagian besar pereda cegukan ala rumahan seperti menahan nafas atau banyak-banyak minum air secara medis tak pernah terbukti efektif mengatasi cegukan, tandas Pollack.
Kendati begitu Anda bisa mencoba trik lama yang pernah dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine yaitu menelan satu sendok teh gula pasir. Menurut studi, 19 dari 20 partisipan yang melakukan trik ini berhasil berhenti dari cegukan.
7. Susu hangat akan membantu Anda tertidur
Susu memang mengandung asam amino tritophan tapi hanya dalam jumlah kecil, "jadi jika Anda ingin mendapatkan manfaat semacam itu, Anda harus minum susu segalon," ungkap Michael Breus, seorang psikolog klinis dari Scottsdale, Arizona yang memiliki spesialisasi di bidang gangguan tidur.
Namun jika minum segelas susu hangat sudah menjadi bagian dari kebiasaan menjelang tidur, mungkin yang terjadi di balik itu adalah munculnya efek plasebo.
Sebaiknya Anda tidak perlu terpaku terhadap mitos-mitos yang beredar jika memang ternyata hal tersebut adalah keliru, semoga artikel ini bisa membuat Anda lebih mengetahui tentang mitos kesehatan yang keliru.
Mitos Kesehatan yang Keliru
1. Pinggiran roti sebaiknya jangan dibuang karena mengandung banyak vitamin
Dalam sebuah studi yang dilakukan di Jerman pada tahun 2002 peneliti menemukan bahwa proses pemanggangan menghasilkan sebuah antioksidan yang mampu melawan kanker di dalam roti tapi kandungan antioksidan yang ada pada pinggiran roti jumlahnya 8 kali lebih banyak daripada di remah-remahnya.
"Makanya lebih baik menyajikan roti gandum utuh, baik itu dengan pinggiran maupun tanpa pinggiran, dengan begitu kandungan gizi seperti seratnya juga akan lebih tinggi," ungkap pakar nutrisi asal New York, Keri Glassman.
Ketika membeli roti, pastikan pada labelnya tercantum 'tepung gandum utuh 100 persen' karena roti yang hanya dilabeli 'gandum' saja biasanya terbuat dari campuran tepung putih dan tepung gandum utuh tapi kurang mengandung serat.
2. Saat keluar rumah dengan rambut basah, Anda bakal kena flu
"Mungkin Anda akan merasa kedinginan tapi hanya sebatas itu, tak lebih," ungkap Jim Sears, seorang dokter anak dari San Clemente, Calif. dan presenter acara TV, The Doctors. Sears juga menunjukkan sebuah studi yang dilakukan di Common Cold Research Unit, Salisbury, Inggris dimana sekelompok partisipan ditanami virus flu di dalam hidungnya.
Kemudian separuh partisipan memilih diam di dalam ruangan yang hangat sedangkan partisipan sisanya memilih untuk mandi, membiarkan tubuhnya basah selama setengah jam baru kemudian berpakaian tapi mengenakan kaus kaki basah selama beberapa jam. Uniknya, kelompok yang basah-basahan justru tak terkena flu seperti halnya kelompok yang diam di ruang hangat dan kering.
Sears pun menyimpulkan: "Merasa kedinginan saja takkan mempengaruhi sistem kekebalan Anda."
3. Anda harus banyak makan saat flu dan mengeluarkan keringat saat demam
Baik saat flu maupun demam, penderitanya harus banyak-banyak minum. "Tetap terhidrasi merupakan hal terpenting yang harus dilakukan karena Anda akan kehilangan banyak cairan saat jatuh sakit," ujar Sears.
Anda pun tak perlu mengonsumsi minuman khusus seperti yang mengandung elektrolit kecuali jika Anda mengalami dehidrasi akut akibat muntah-muntah atau diare.
4. Permen karet bisa bertahan di dalam perut selama 7 tahun
"Sama halnya dengan benda bukan makanan lain yang masuk ke perut, cairan dalam tubuh akan membawa permen karet melalui saluran pencernaan lalu dalam beberapa hari permen karet itu akan hilang," terang David Pollack, seorang dokter umum dari Children’s Hospital of Philadelphia Care Network.
Kendati permen karet tak mudah dicerna tapi toh takkan menyebabkan sakit perut.
5. Anda akan kehilangan 75 persen panas tubuh lewat kepala
"Ungkapan ini mungkin didasarkan pada fakta bahwa ukuran kepala bayi jauh lebih besar daripada presentase keseluruhan tubuhnya," kata Pollack. Itulah kenapa penting untuk memastikan bahwa kepala bayi tetap tertutup dalam cuaca dingin.
Tapi ukuran kepala orang dewasa hanyalah sebesar 10 persen dan panas tubuh itu sebenarnya bisa keluar dari berbagai bagian seperti kaki, lengan dan tangan jadi saat kedinginan, memakai topi itu tak lebih penting daripada memakai sarung tangan.
6. Biar tak cegukan lagi, mintalah orang lain untuk mengagetkan Anda
Nyatanya sebagian besar pereda cegukan ala rumahan seperti menahan nafas atau banyak-banyak minum air secara medis tak pernah terbukti efektif mengatasi cegukan, tandas Pollack.
Kendati begitu Anda bisa mencoba trik lama yang pernah dipublikasikan dalam The New England Journal of Medicine yaitu menelan satu sendok teh gula pasir. Menurut studi, 19 dari 20 partisipan yang melakukan trik ini berhasil berhenti dari cegukan.
7. Susu hangat akan membantu Anda tertidur
Susu memang mengandung asam amino tritophan tapi hanya dalam jumlah kecil, "jadi jika Anda ingin mendapatkan manfaat semacam itu, Anda harus minum susu segalon," ungkap Michael Breus, seorang psikolog klinis dari Scottsdale, Arizona yang memiliki spesialisasi di bidang gangguan tidur.
Namun jika minum segelas susu hangat sudah menjadi bagian dari kebiasaan menjelang tidur, mungkin yang terjadi di balik itu adalah munculnya efek plasebo.
Sebaiknya Anda tidak perlu terpaku terhadap mitos-mitos yang beredar jika memang ternyata hal tersebut adalah keliru, semoga artikel ini bisa membuat Anda lebih mengetahui tentang mitos kesehatan yang keliru.