Gambar Ilustrasi |
Rumah sakit di Amerika melakukan sejumlah penelitian terkait anak yang tidak bisa tidur setelah sebelumnya ada bayi yang baru lahir tidak bisa tidur.
Haley Rivera yang kini berusia 17 bulan ini memiliki gejala insomnia dan saat ini sedang diperiksa di Weill Cornell's Pediatric Sleep Center dan New York-Presbyterian's Komansky Center untuk melakukan sejumlah penelitian dan pencarian penyebab anak ini tidak bisa tidur.
Untuk mengetahui hal tersebut, dokter menempatkan sebuah monitor di dekat tempat tidurnya. Alat ini menggunakan teknologi medis Neranjan (NJ) De Silva. Haley memang sempat tidak tidur ketika baru dilahirkan.
Haley Rivera tidak tidur sepanjang malam sejak ia lahir 18 bulan lalu. Dan paling lama tertidur hanya dua hingga tiga jam dalam beberapa hari.
"Haley pernah tidak tidur sama sekali selama 3 hari, dan saya begitu kewalahan," kata ibu Haley Jennifer Stella, seperti dilansir Nydailynews.
Stella beberapa kali melihat Haley mendengkur tapi akan bangun dengan napas terengah-engah.
Tim kedokteran rumah sakit yang terdiri dari spesialis anak, spesialis THT (Telinga Hidung Tenggorokan), neurologi dan psikologi membantu Haley menemukan apa yang salah pada dirinya.
Dokter menemukan masalah behavorial pada Haley sehingga menyebabkan insomnia. Namun Stella dan suaminya, Edgar Rivera, masih penasaran untuk tahu apa yang bisa dilakukan untuk membantu Haley.
Beberapa dokter menyarankan Haley untuk ikut terapi tidur. Jadi ketika sudah waktunya semua orang tidur, Haley masih akan tetap dipantau dan direkam pada 20 titik di kaki, kepala dan perut.
Tepat pukul 19.30 waktu setempat, semua orang bersiap-siap untuk tidur, sementara Haley juga sudah terlihat lelah. Haley hanya menganakan flanel macan tutul dan meringkuk di dekat boneka binatang favoritnya. Dokter sengaja menyalakan video Micey Mouse untuk mengetahui respon dari Haley.
Hingga pukul 6 pagi, Haley kembali diperiksa pernapasannya, gelombang otak, denyut jantung, tingkat oksigen dan berapa banyak episode yang Haley habiskan hingga dia menahan napas.
Dokter menemukan ada gejala sleep apnea pada Haley. Sleep apnea merupakan penyumbatan saluran napas bagian atas. Ketika seorang anak berhenti bernapas selama beberapa detik berkali-kali sepanjang malam, kadar oksigen ke organ akan rusak dan tidurpun menjadi sulit. Pada akhirnya gejala ini menyebabkan diabetes, tekanan darah tinggi, hiperaktif dan masalah belajar.
Dr Haviva Veler yang merupakan direktur rumah sakit tersebut mengatakan kalau Haley memiliki kasus ringan apnea, dengan jeda napas 1,8 kali setiap jam.
Veler menyarankan Stella untuk menempatkan banyak dot di tempat tidur putrinya, sehingga ketika Haley bangun, dia bisa lebih mudah menemukan dot dan kembali tidur.
"Ketika saya melihat bayi yang baru lahir atau balita tertidur nynyak di kereta mereka, saya pikir wow, Haley pernah tidur seperti itu. Saya berharap dia akan bisa melakukannya mulai dari sekarang. "tambah Stella.
Haley Rivera yang kini berusia 17 bulan ini memiliki gejala insomnia dan saat ini sedang diperiksa di Weill Cornell's Pediatric Sleep Center dan New York-Presbyterian's Komansky Center untuk melakukan sejumlah penelitian dan pencarian penyebab anak ini tidak bisa tidur.
Untuk mengetahui hal tersebut, dokter menempatkan sebuah monitor di dekat tempat tidurnya. Alat ini menggunakan teknologi medis Neranjan (NJ) De Silva. Haley memang sempat tidak tidur ketika baru dilahirkan.
Haley Rivera tidak tidur sepanjang malam sejak ia lahir 18 bulan lalu. Dan paling lama tertidur hanya dua hingga tiga jam dalam beberapa hari.
"Haley pernah tidak tidur sama sekali selama 3 hari, dan saya begitu kewalahan," kata ibu Haley Jennifer Stella, seperti dilansir Nydailynews.
Stella beberapa kali melihat Haley mendengkur tapi akan bangun dengan napas terengah-engah.
Tim kedokteran rumah sakit yang terdiri dari spesialis anak, spesialis THT (Telinga Hidung Tenggorokan), neurologi dan psikologi membantu Haley menemukan apa yang salah pada dirinya.
Dokter menemukan masalah behavorial pada Haley sehingga menyebabkan insomnia. Namun Stella dan suaminya, Edgar Rivera, masih penasaran untuk tahu apa yang bisa dilakukan untuk membantu Haley.
Beberapa dokter menyarankan Haley untuk ikut terapi tidur. Jadi ketika sudah waktunya semua orang tidur, Haley masih akan tetap dipantau dan direkam pada 20 titik di kaki, kepala dan perut.
Tepat pukul 19.30 waktu setempat, semua orang bersiap-siap untuk tidur, sementara Haley juga sudah terlihat lelah. Haley hanya menganakan flanel macan tutul dan meringkuk di dekat boneka binatang favoritnya. Dokter sengaja menyalakan video Micey Mouse untuk mengetahui respon dari Haley.
Hingga pukul 6 pagi, Haley kembali diperiksa pernapasannya, gelombang otak, denyut jantung, tingkat oksigen dan berapa banyak episode yang Haley habiskan hingga dia menahan napas.
Dokter menemukan ada gejala sleep apnea pada Haley. Sleep apnea merupakan penyumbatan saluran napas bagian atas. Ketika seorang anak berhenti bernapas selama beberapa detik berkali-kali sepanjang malam, kadar oksigen ke organ akan rusak dan tidurpun menjadi sulit. Pada akhirnya gejala ini menyebabkan diabetes, tekanan darah tinggi, hiperaktif dan masalah belajar.
Dr Haviva Veler yang merupakan direktur rumah sakit tersebut mengatakan kalau Haley memiliki kasus ringan apnea, dengan jeda napas 1,8 kali setiap jam.
Veler menyarankan Stella untuk menempatkan banyak dot di tempat tidur putrinya, sehingga ketika Haley bangun, dia bisa lebih mudah menemukan dot dan kembali tidur.
"Ketika saya melihat bayi yang baru lahir atau balita tertidur nynyak di kereta mereka, saya pikir wow, Haley pernah tidur seperti itu. Saya berharap dia akan bisa melakukannya mulai dari sekarang. "tambah Stella.