Cara Mudah Menghitung Pemakaian Listrik !


Untuk dapat lebih hemat dalam pengeluaran listrik, ada baiknya anda mengetahui cara menghitung KWh dan biaya listrik rumah. Buat anda yang berlangganan PLN, mungkin anda sering berpikir kalau biaya KWH listrik terlalu mahal. Nah, sesekali anda patut mencoba menghitung pemakaian listrik anda. Di PLN mungkin saja terjadi kesalahan. Bagaimana menghitung kwh anda? Simaklah uraian singkat tentang Rumus Menghitung KWH pemakaian listrik anda.

contoh perhitungan listrik dengan rumus menghitung kwh

Kita ambil hitungan untuk satu alat listrik misalnya mesin cuci. Mesin cuci dengan daya 500 watt digunakan setiap hari  selama 1 jam. Rumah anda masuk dalam tarif dasar listrik golongan R-1 dengan daya 1.300.
Rumus Menghitung KWHnya
KWH Pemakaian Listrik = daya alat listrik x lama pemakaian (dalam jam)
kWH pemakaian Mesin cuci sebulan = 500 x 30 = 15000 WH = 15 kWH
Berapa biaya listrik sebulan untuk mesin cuci? tinggal masukkan ke rumus menghitung biaya listriknya
Biaya Listrik = Pemakaian (kWH) x Tarif Dasar Listrik
Biaya Listrik = 15 x 795 = Rp. 11.925
*angka 795 di dapat dari tabel TDL (di bawah)
itu biaya listrik untuk satu alat listrik. Untuk menghitung semua pemakaian seluruh alat listrik, anda cukup menghitungnya dengan rumus kWH di atas dan menjumlahkannya hingga ketemu pemakain kWH sebulan kemudian kalikan dengan TDL yang berlaku. Akan tetapi jangan heran kalau hitungan anda masih beda dengan tagihan PLN. Hal ini karena masih ada biaya beban selain biaya pemakaian.
  1. Golongan Tarif R-1/TR (batas daya 450 VA)
    Biaya beban (Rp/kVA/bulan): Rp 11.000
    Biaya pemakaian (Rp/kWh): 0 s/d 30 kWh = Rp 169, diatas 30 kWh s/d 60 kWh = Rp 360, diatas 60 kWh = Rp 495
    Biaya pra-bayar (Rp/kWh): Rp 415
  2. Golongan Tarif R-1/TR (batas daya 900 VA)
    Biaya beban (Rp/kVA/bulan): Rp 20.000
    Biaya pemakaian (Rp/kWh): 0 s/d 20 kWh = Rp 275, diatas 20 kWh s/d 60 kWh = Rp 445, diatas 60 kWh = Rp 495
    Biaya pra-bayar (Rp/kWh): Rp 605
  3. Golongan Tarif R-1/TR (batas daya 1.300 VA)
    Biaya beban (Rp/kWh/bulan): Rekening Minimum RM1 *
    Biaya pemakaian (Rp/kWh): Rp 790
    Biaya pra-bayar (Rp/kWh): Rp 790
  4. Golongan Tarif R-1/TR (batas daya 2.200 VA)
    Biaya beban (Rp/kWh/bulan): Rekening Minimum RM1 *
    Biaya pemakaian (Rp/kWh): Rp 795
    Biaya pra-bayar (Rp/kWh): Rp 795
  5. Golongan Tarif R-2/TR (batas daya 3.500 VA s/d 5.500 VA)
    Biaya beban (Rp/kWh/bulan): Rekening Minimum RM1 *
    Biaya pemakaian (Rp/kWh): Rp 890
    Biaya pra-bayar (Rp/kWh): Rp 890
* RM1 = 40 (jam nyala) x daya tersambung (kVA) x biaya pemakaian


Tarif Dasar Listrik (TDL) menurut sesuai dengan perpres no.8 tahun 2011
Golongan R1 (< 2200 VA), 1 kWh = Rp 795,- untuk pemakaian sampai dengan 20 kWh
Golongan R2 (2200 VA – 6600 VA), 1 kWh = Rp 890,-
Golongan R3 (>6600 VA), 1 kWh = Rp 1.330,-

Langkah Hemat Listrik  

Misalnya, untuk sebuah lampu berdaya 100 watt yang digunakan selama 10 jam setiap harinya, konsumen di kelompok R1 harus membayar
= 0.1 kWh x 10 x 30 hari x Rp 795,- = Rp 23.850,- sebulan.
Sementara apabila lampu tersebut diganti dengan lampu hemat energi berdaya 20 watt, konsumen hanya perlu membayar
= 0.02 kWh x 10 x 30 hari x Rp 795,- = Rp 4.770,- sebulan. Penghematan 80%, cukup lumayan bukan?
Bila Lampu 100 watt diganti dengan lampu 20 Watt untuk pemakaian 10 jam/hari. Perhitungannya sebagai berikut :
• Penghematan energi listrik/bulan:
(100W-20W) x 10 jam/hari x 30 hari = 2400 Wh = 2,4 kWh
• Penghematan biaya/bulan:
• Tarif R1 (< 2.200 VA) = Rp 795,- /kWh
2,4 kWh x Rp 795,- = Rp 1.908,-
• Tarif R2 (2.200 – 6.600 VA) = Rp 890,-/kWh
2,4 kWh x Rp 890,- = Rp 2.136,-
• Tarif R3 (>6.600 VA) = Rp 1.330,-/kWh
• 2,4 kWh x Rp 1.330,- = Rp 3.192,-
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris

Arsip Artikel