Setiap orang punya kemampuan di suatu bidang dimana ia lebih baik
dibanding bidang lainnya. Malah bisa terlihat lebih baik daripada
orang-orang disekitarnya.
Anda mungkin mengenal seseorang yang sangat energis, seakan tidak pernah habis melakukan urusan di luar rumah, misalnya ia suka berbicara dan membuat banyak teman, mencoba banyak hal, melihat apa yang baru, ia tidak tidur sebelum mengirimkan pesan kepada beberapa orang. Sebaliknya ada orang yang lebih suka berdiam di suatu tempat, membereskan banyak hal, gigih menyelesaikan pekerjaan rumit yang memerlukan banyak pemikiran dan terorganisir.
Dari deskripsi di atas, Anda dapat menangkap sedikit gambaran tentang pekerjaan apa yang cocok untuk kedua orang tersebut. Dengan kata lain, apa passion mereka? Apakah karena mereka senang melakukan suatu hal lantas disebut passion? Mari kita lihat apa itu passion.
Anda mungkin mengenal seseorang yang sangat energis, seakan tidak pernah habis melakukan urusan di luar rumah, misalnya ia suka berbicara dan membuat banyak teman, mencoba banyak hal, melihat apa yang baru, ia tidak tidur sebelum mengirimkan pesan kepada beberapa orang. Sebaliknya ada orang yang lebih suka berdiam di suatu tempat, membereskan banyak hal, gigih menyelesaikan pekerjaan rumit yang memerlukan banyak pemikiran dan terorganisir.
Dari deskripsi di atas, Anda dapat menangkap sedikit gambaran tentang pekerjaan apa yang cocok untuk kedua orang tersebut. Dengan kata lain, apa passion mereka? Apakah karena mereka senang melakukan suatu hal lantas disebut passion? Mari kita lihat apa itu passion.
Passion, apa itu?
Passion berasal dari kata Yunani πάσχω (paskho), yang berarti menderita atau menanggung. Kata ini digunakan untuk mengungkapkan perasaan yang kuat terhadap orang atau sesuatu. Passion merupakan emosi yang melibatkan perasaan, antusiasme, atau keinginan yang kuat dan dalam akan sesuatu.
Itu sebabnya kita sering mendengar atau membaca beragam pernyataan orang tentang passion mereka yang meskipun mereka baik dan berprestasi di suatu bidang, namun akhirnya mereka memilih bidang pekerjaan lain. Misalnya, seorang bekas manager bank yang baru saja membuka sebuah bengkel Auto services dan terlibat dalam operasionalnya mengatakan “passion saya adalah otomotif, saya suka hal teknis yang membutuhkan lebih banyak gerakan fisik.”
Cara menemukan passion
Karena passion itu penting, maka Anda perlu menemukannya, lebih tepatnya mengetahui hal-hal apa yang membuat Anda langsung berenergi, fokus, bahkan jika tidak diminta pun Anda senang mengerjakannya.
Dalam bukunya Quantum Life Transformation, Adi W. Gunawan mengemukakan cara untuk mengetahui passion, dengan mengetahui ciri-ciri tertentu, diantaranya;
- Kita menyukai aktivitas/pekerjaan tertentu
- Kita menikmati aktivitas/pekerjaan tersebut
- Kita mau melakukan aktivitas/pekerjaan tersebut meskipun tidak dibayar
- Kita merasa mudah melakukakannya, sedangkan orang lain merasa sulit
- Semakin sering melakukannya, kita semakin baik di bidang tersebut
- Kita mendapat pujian karena melakukannya
- Kita selalu bersemangat saat membicarakan aktivitas/pekerjaan tersebut
- Kita fokus pada aktivitas/pekerjaan tersebut
- Kita belajar mengembangkan diri di bidang aktivitas/pekerjaan tersebut
- Kita sering lupa waktu saat melakukannya karena begitu senang dan asyik
- Kita merasa puas dan bangg saat melakukannya
- Kita mudah mempengaruhi orang dalam bidang aktivitas/pekerjaan tersebut
Passion bersifat personal dan bermakna, yang memiliki muatan emosi
positif yang sangat kuat. Selanjutnya, muata emosi positif inilah yang
berfungsi sebagai booster atau pendorong dalam membangkitkan
motivasi sehingga kita akan lebih terpacu dalam bekerja atau melakukan
aktivitas yang berhubungan dengan passion kita.
Lalu apa pentingnya menemukan passion?
Lalu apa pentingnya menemukan passion?
Orang yang mengerjakan apa yang mereka sukai biasanya lebih bahagia dan puas dengannya dan menunjukkan pencapaian yang lebih tinggi. Passion membuat orang melakukan sesuatu lebih maksimal.
- Tanpa passion Michaelo Angelo tidak akan menghasilkan lukisan fresco di langit-langit Kapel Sistine Vatikan Roma. Sembilan adegan Kitab Kejadian dalam lukisan tersebut memerlukan waktu empat tahun (1508-1512) untuk menyelesaikannya dengan berbaring menelentang setinggi tujuh puluh kaki di atas tanah. Lukisan ini hanya salah satu diantara karya-karyanya yang termasyur.
- Tanpa passion J. K Rowling tidak mungkin menulis Serial Harry Potter yang fenomenal itu, meski pada awalnya belasan penerbit menolak menerbitkan naskahnya.
- Dsb.
Ada begitu banyak orang yang mengerjakan passion mereka. Singkatnya,
dengan mengetahui passion Anda lebih mudah memilih dan mengembangkan
karir, pekerjaan, atau menggeluti bidang yang Anda minati. Anda segera
menemukan arah yang jelas dan jalan yang tepat dan tercepat untuk sampai
pada tujuan Anda.