Orang tua acapkali menjanjikan sesuatu pada anaknya entah akan pergi ke suatu tempat atau membelikan mainan. Namun, sering juga orang tua tak sengaja harus mengingkari janjinya itu. Padahal, menjaga janji bisa berpengaruh pada kepribadian si kecil kelak lho.
"Ketika kita menepati janji dengan anak kita, kita membantu mereka mengembangkan pemahaan tentang kepercayaan dan bisa menghormati orang lain. Sebagai orang tua, kita juga bisa memproyeksikan bahwa kita ini sosok yang jujur dan bisa dipercaya, itu membantu menciptakan rasa aman bagi anak-anak," papar psikolog dan Direktur Parent WellBeing, Jodie Benveniste.
Meski begitu, Benveniste mengakui bahwa terkadang janji tersebut harus diingkari karena beberapa hal. Ia mengingatkan mungkin sekali dua kali tidak masalah mengingkari janji pada anak, tapi jika terus-terusan ingkar janji, maka anak bisa memiliki penilaian bahwa orang tuanya tidak bisa dipercaya. Selain itu mereka juga akan berpikir tidak masalah jika berjanji lalu diingkari begitu saja.
"Janji pada anak yang diingkari sudah pasti membuat mereka merasa sakit hati dan kecewa. Untuk mengurangi kekecewaan dan rasa sakit itu, Anda bisa menawarkan kegiatan lain yang sedang mereka inginkan. Pastikan pula Anda sudah menjelaskan penyebab Anda melanggar janji itu," jelas Benveniste.
Senada dengan Benveniste, psikolog klinis Sally-Anne McCormack mengatakan penting bagi orang tua untuk menjelaskan alasan janji tersebut diingkari. Untuk menjelaskan alasan itu, perlu juga dilihat usia si anak. Misalnya acara tamasya batal karena hujan, pada anak berusia dua tahun Anda bisa mengatakan 'kita tak bisa keluar karena hujan'.
Namun jika si anak berusia lebih tua, Anda bisa menjelaskan lebih detail bahwa tamasya batal karena hujan dan hujan bisa membuat kesehatan memburuk. Sally juga menambahkan, ada kunci bagi orang tua agar mereka tak dianggap melanggar janjinya pada si anak.
"Daripada mengatakan ayah atau ibu janji akan mengajak kalian pergi tamasya, lebih baik gunakan kata ayah atau ibu berencana atau akan mencoba mengajak kalian pergi tamasya," kata Sally, seperti dilansir Essential Kids.
Menurut Benveniste, ingkar janji juga bisa mengajarkan suatu nilai pada anak-anak bahwa meskipun seseorang memiliki niatan baik, kadang-kadang janji tak bisa ditepati karena banyak hal tak terduga yang terjadi dalam hidup ini.
"Jadi jangan merasa terlalu bersalah jika Anda harus ingkar janji pada anak sekali-sekali. Asal tetaplah dukung dia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya, misalnya saat bertengkar dengan teman atau saudara kandungnya. Hal itu akan membantu dia terbiasa menghadapi kekecewaan dalam hidup di mana saat dewasa ia akan menghadapi kekecewaan yang lebih besar lagi di luar sana," papar Sally.
Sumber : http://health.detik.com/read/2013/10/29/190318/2398826/764/ini-sebabnya-orang-tua-harus-tepati-janjinya-pada-si-kecil
"Ketika kita menepati janji dengan anak kita, kita membantu mereka mengembangkan pemahaan tentang kepercayaan dan bisa menghormati orang lain. Sebagai orang tua, kita juga bisa memproyeksikan bahwa kita ini sosok yang jujur dan bisa dipercaya, itu membantu menciptakan rasa aman bagi anak-anak," papar psikolog dan Direktur Parent WellBeing, Jodie Benveniste.
Meski begitu, Benveniste mengakui bahwa terkadang janji tersebut harus diingkari karena beberapa hal. Ia mengingatkan mungkin sekali dua kali tidak masalah mengingkari janji pada anak, tapi jika terus-terusan ingkar janji, maka anak bisa memiliki penilaian bahwa orang tuanya tidak bisa dipercaya. Selain itu mereka juga akan berpikir tidak masalah jika berjanji lalu diingkari begitu saja.
"Janji pada anak yang diingkari sudah pasti membuat mereka merasa sakit hati dan kecewa. Untuk mengurangi kekecewaan dan rasa sakit itu, Anda bisa menawarkan kegiatan lain yang sedang mereka inginkan. Pastikan pula Anda sudah menjelaskan penyebab Anda melanggar janji itu," jelas Benveniste.
Senada dengan Benveniste, psikolog klinis Sally-Anne McCormack mengatakan penting bagi orang tua untuk menjelaskan alasan janji tersebut diingkari. Untuk menjelaskan alasan itu, perlu juga dilihat usia si anak. Misalnya acara tamasya batal karena hujan, pada anak berusia dua tahun Anda bisa mengatakan 'kita tak bisa keluar karena hujan'.
Namun jika si anak berusia lebih tua, Anda bisa menjelaskan lebih detail bahwa tamasya batal karena hujan dan hujan bisa membuat kesehatan memburuk. Sally juga menambahkan, ada kunci bagi orang tua agar mereka tak dianggap melanggar janjinya pada si anak.
"Daripada mengatakan ayah atau ibu janji akan mengajak kalian pergi tamasya, lebih baik gunakan kata ayah atau ibu berencana atau akan mencoba mengajak kalian pergi tamasya," kata Sally, seperti dilansir Essential Kids.
Menurut Benveniste, ingkar janji juga bisa mengajarkan suatu nilai pada anak-anak bahwa meskipun seseorang memiliki niatan baik, kadang-kadang janji tak bisa ditepati karena banyak hal tak terduga yang terjadi dalam hidup ini.
"Jadi jangan merasa terlalu bersalah jika Anda harus ingkar janji pada anak sekali-sekali. Asal tetaplah dukung dia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya, misalnya saat bertengkar dengan teman atau saudara kandungnya. Hal itu akan membantu dia terbiasa menghadapi kekecewaan dalam hidup di mana saat dewasa ia akan menghadapi kekecewaan yang lebih besar lagi di luar sana," papar Sally.
Sumber : http://health.detik.com/read/2013/10/29/190318/2398826/764/ini-sebabnya-orang-tua-harus-tepati-janjinya-pada-si-kecil