1. Keluarga mulai terbelah
Ketika menghadapi masalah, pasangan tak lagi bersatu, namun semakin terpecah-belah. Mereka mulai mempengaruhi anggota keluarga untuk mendukung mereka. Akibatnya, anggota keluarga juga ikut terpecah belah. Pasangan mulai saling menjatuhkan satu sama lain dan menunjukkan bahwa mereka yang paling benar. Ini tak lagi tentang menyelesaikan masalah, melainkan mengenai siapa yang menang dan kalah.
2. Tak ada komunikasi yang bermakna
Ketika pasangan sudah tak bisa lagi berkomunikasi satu sama lain dengan cara yang bermakna dan produktif, bisa jadi nantinya ini berujung pada masalah dan kehancuran pernikahan. Komunikasi antara suami dan istri adalah hal yang penting dan bisa menunjukkan kesuksesan pernikahan. Pernikahan yang hampir gagal ditandai dengan semakin berkurangnya komunikasi. Pasangan tak lagi membicarakan masalah mereka bersama dan lupa untuk menunjukkan bahwa mereka masih saling menyayangi dan peduli.
3. Pasangan tak bisa dipercaya
Kepercayaan merupakan dasar dari sebuah pernikahan. Faktanya, tak ada yang lebih penting dari kepercayaan pada pasangan dalam pernikahan yang sukses. Jika kalian sudah tak bisa mempercayai pasangan, lalu siapa lagi yang bisa dipercaya. Ketika salah satu pasangan mulai tak bisa dipercaya, pemikiran tentang perceraian akan muncul dan semakin sering muncul. Lambat laun ini akan benar-benar menghancurkan pernikahan.
4. Lebih banyak bertengkar
Di dalam pernikahan, bertengkar merupakan hal yang wajar tapi selama pertengkaran bisa diakhiri dengan baik. Namun jika pertengkaran semakin besar dan sering, waspadalah. Terutama jika pertengkaran seringkali diakhiri dengan hal-hal buruk. Salah satu ciri pernikahan yang bermasalah adalah seringnya satu masalah diulang-ulang dan menyebabkan pertengkaran.
Ketika menghadapi masalah, pasangan tak lagi bersatu, namun semakin terpecah-belah. Mereka mulai mempengaruhi anggota keluarga untuk mendukung mereka. Akibatnya, anggota keluarga juga ikut terpecah belah. Pasangan mulai saling menjatuhkan satu sama lain dan menunjukkan bahwa mereka yang paling benar. Ini tak lagi tentang menyelesaikan masalah, melainkan mengenai siapa yang menang dan kalah.
2. Tak ada komunikasi yang bermakna
Ketika pasangan sudah tak bisa lagi berkomunikasi satu sama lain dengan cara yang bermakna dan produktif, bisa jadi nantinya ini berujung pada masalah dan kehancuran pernikahan. Komunikasi antara suami dan istri adalah hal yang penting dan bisa menunjukkan kesuksesan pernikahan. Pernikahan yang hampir gagal ditandai dengan semakin berkurangnya komunikasi. Pasangan tak lagi membicarakan masalah mereka bersama dan lupa untuk menunjukkan bahwa mereka masih saling menyayangi dan peduli.
3. Pasangan tak bisa dipercaya
Kepercayaan merupakan dasar dari sebuah pernikahan. Faktanya, tak ada yang lebih penting dari kepercayaan pada pasangan dalam pernikahan yang sukses. Jika kalian sudah tak bisa mempercayai pasangan, lalu siapa lagi yang bisa dipercaya. Ketika salah satu pasangan mulai tak bisa dipercaya, pemikiran tentang perceraian akan muncul dan semakin sering muncul. Lambat laun ini akan benar-benar menghancurkan pernikahan.
4. Lebih banyak bertengkar
Di dalam pernikahan, bertengkar merupakan hal yang wajar tapi selama pertengkaran bisa diakhiri dengan baik. Namun jika pertengkaran semakin besar dan sering, waspadalah. Terutama jika pertengkaran seringkali diakhiri dengan hal-hal buruk. Salah satu ciri pernikahan yang bermasalah adalah seringnya satu masalah diulang-ulang dan menyebabkan pertengkaran.
Selain itu, pasangan sering menggunakan kata-kata buruk saat bertengkar, seolah mereka sudah tak punya kata-kata baik untuk diucapkan pada pasangannya. Hal-hal yang dulunya seringkali dianggap sebagai lelucon, kini menjadi menyakitkan. Kalian tak bisa lagi bercanda tentang hal-hal kecil.
5. Sering bertengkar masalah keuangan
Ketika pertengkaran tentang masalah finansial semakin sering terjadi, itu tanda pernikahan sedang dalam masalah. Masalah finansial dan ekonomi memang banyak dan wajar terjadi dalam pernikahan. Namun pernikahan yang baik bisa mengatasi masalah ekonomi dengan bersama-sama, sementara bagi pernikahan yang memang telah bermasalah, masalah ekonomi akan membuat semakin runyam.
6. Menurunnya rasa hormat pada pasangan
Salah satu atau kedua pasangan mulai menunjukkan rasa tak hormat pada satu sama lain. Salah satu tanda bahwa pernikahan sedang bermasalah adalah semakin besarnya rasa tak hormat pada pasangan. Rasa benci dan menghakimi telah menggantikan rasa sabar dan kasih sayang. Pasangan menjadi semakin ingin menjauhi satu sama lain. Mereka lebih menikmati waktu dan berbahagia ketika bersama dengan teman daripada dengan pasangan.
7. Tak ada kedekatan hubungan badan
Seandainya keintiman berkurang dan hampir tak ada. Pada pernikahan yang hampir gagal, pasangan sudah tak lagi dekat secara intim. Jangan salah, kedekatan hubungan badan tak hanya ditengarai dengan kegiatan bercinta, tetapi juga beberapa perilaku intim seperti berpelukan, berpegangan tangan, menyentuh satu sama lain, dan berbagi emosi. Apabila hal-hal semacam ini sudah jarang terjadi dan hampir tak ada, kemungkinan pernikahan dalam bahaya.
5. Sering bertengkar masalah keuangan
Ketika pertengkaran tentang masalah finansial semakin sering terjadi, itu tanda pernikahan sedang dalam masalah. Masalah finansial dan ekonomi memang banyak dan wajar terjadi dalam pernikahan. Namun pernikahan yang baik bisa mengatasi masalah ekonomi dengan bersama-sama, sementara bagi pernikahan yang memang telah bermasalah, masalah ekonomi akan membuat semakin runyam.
6. Menurunnya rasa hormat pada pasangan
Salah satu atau kedua pasangan mulai menunjukkan rasa tak hormat pada satu sama lain. Salah satu tanda bahwa pernikahan sedang bermasalah adalah semakin besarnya rasa tak hormat pada pasangan. Rasa benci dan menghakimi telah menggantikan rasa sabar dan kasih sayang. Pasangan menjadi semakin ingin menjauhi satu sama lain. Mereka lebih menikmati waktu dan berbahagia ketika bersama dengan teman daripada dengan pasangan.
7. Tak ada kedekatan hubungan badan
Seandainya keintiman berkurang dan hampir tak ada. Pada pernikahan yang hampir gagal, pasangan sudah tak lagi dekat secara intim. Jangan salah, kedekatan hubungan badan tak hanya ditengarai dengan kegiatan bercinta, tetapi juga beberapa perilaku intim seperti berpelukan, berpegangan tangan, menyentuh satu sama lain, dan berbagi emosi. Apabila hal-hal semacam ini sudah jarang terjadi dan hampir tak ada, kemungkinan pernikahan dalam bahaya.