Gambar : Alat untuk mengakses Wi-Fi
Saat ini fasilitas Wi-Fi sudah banyak ditemukan di mana-mana, mulai dari perkantoran, pusat perbalanjaan, hingga tempat makan. Wi-Fi juga ada yang berbayar, dan ada juga yang diberikan cuma-cuma alias gratis.
Tetapi, biasanya untuk mendapatkan akses gratis Wi-Fi ini tidak begitu saja kita menyambungkan koneksi. Terdapat persyaratan khusus, yang biasanya harus disetujui netizen guna mendapatkan fasilitas ini.
Seperti yang terjadi di salah satu mal di kota London, di mana perusahaan keamanan, F-Secure mencoba melakukan penelitian, seberapa antusias netizen di sana untuk mendapatkan akses ke Wi-Fi gratis, dengan membuat sebuah "klausul Herod", di mana di situ ada sebuah persetujuan untuk "membuang" anak pertama, namun tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai klausul tersebut.
Dan anehnya, sekitar enam orang setuju untuk mendapatkan akses Wi-Fi gratis dengan persetujuan tersebut. Dan di pusat London lebih banyak lagi, di mana dalam setengah jam, sekitar 250 perangkat, mulai dari smartphone, laptop, dan tablet terhubung ke jaringan Wi-Fi gratis dari F-Secure.
Selain itu, mereka juga setuju perusahaan keamanan tersebut boleh mengakses ke akun pribadinya, dengan mengetahui setiap username dan password pribadi yang seharusnya dirahasiakan.
Hal ini juga bisa saja terjadi kepada netizen di Indonesia, yang ingiin mengakses Wi-Fi gratis. Jadi waspada dan teliti setiap kali kita mengakses Wi-Fi gratis, terutama jika fasilitas tersebut dilakukan di area publik. (Mirror)
Saat ini fasilitas Wi-Fi sudah banyak ditemukan di mana-mana, mulai dari perkantoran, pusat perbalanjaan, hingga tempat makan. Wi-Fi juga ada yang berbayar, dan ada juga yang diberikan cuma-cuma alias gratis.
Tetapi, biasanya untuk mendapatkan akses gratis Wi-Fi ini tidak begitu saja kita menyambungkan koneksi. Terdapat persyaratan khusus, yang biasanya harus disetujui netizen guna mendapatkan fasilitas ini.
Seperti yang terjadi di salah satu mal di kota London, di mana perusahaan keamanan, F-Secure mencoba melakukan penelitian, seberapa antusias netizen di sana untuk mendapatkan akses ke Wi-Fi gratis, dengan membuat sebuah "klausul Herod", di mana di situ ada sebuah persetujuan untuk "membuang" anak pertama, namun tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai klausul tersebut.
Dan anehnya, sekitar enam orang setuju untuk mendapatkan akses Wi-Fi gratis dengan persetujuan tersebut. Dan di pusat London lebih banyak lagi, di mana dalam setengah jam, sekitar 250 perangkat, mulai dari smartphone, laptop, dan tablet terhubung ke jaringan Wi-Fi gratis dari F-Secure.
Selain itu, mereka juga setuju perusahaan keamanan tersebut boleh mengakses ke akun pribadinya, dengan mengetahui setiap username dan password pribadi yang seharusnya dirahasiakan.
Hal ini juga bisa saja terjadi kepada netizen di Indonesia, yang ingiin mengakses Wi-Fi gratis. Jadi waspada dan teliti setiap kali kita mengakses Wi-Fi gratis, terutama jika fasilitas tersebut dilakukan di area publik. (Mirror)