“Namun faktanya sulit sekali menemukan gadis Jepang yang masih benar-benar gadis, alias sudah tidak perawan lagi”
Memang begitu faktanya. Maaf, saya tidak bermaksud mendiskreditkan gadis-gadis Jepang. Seorang teman pernah berbagi cerita dengan saya. Dosen teman saya, yang pernah dapet beasiswa ke Jepang menceritakan bahwa pergaulan remaja di Jepang sangat bebas. Parahnya bahkan kira-kira sama dengan pergaulan bebasnya remaja di Amerika dan negara barat lainnya. Fakta dan pendapat yang mendukung opini ini :
Di Jepang terdapat tradisi bahwa jika seorang anak mencapai usia remaja, maka si anak tersebut harus mulai mandiri dan berpisah dari orang tua. Sehingga kebanyakan remaja di kota-kota besar di Jepang, seperti di Tokyo biasanya akan menyewa apartemen sendiri dan tinggal terpisah dari orang tua. Ini tentu saja akan mengakibatkan si anak benar-benar bebas dan jauh dari kendali orang tua.
Sobat bisa selidiki, orang Jepang yang hidup di perkotaan rata-rata atheis, kalau tidak mereka agnostik. Agamanya gak jelas. Sobat bisa liat di film-film atau anime Jepang, saat Natal mereka biasa merayakan, tapi mereka juga sering berkunjung ke kuil-kuil. Dan mereka merayakan natal atau berkunjung ke kuil itu semata-mata karena bagian dari budaya dan tradisi. Bukan karena agama.
Jepang termasuk negara maju di dunia dengan tingkat mobilitas atau pergerakan orang sangat tinggi per harinya. Sobat bisa lihat bahwa segala sesuatu di Jepang serba cepat. Mereka gila kerja dan disiplinnya luar biasa. Namun efek sampingnya mereka cenderung individualis dan mementingkan diri sendiri.
Nah ini fakta paling menghebohkan. Jepang merupakan prosuden industri pornografi terbesar di dunia. Uang yang mengalir per hari dari industri pornografi setara dengan 1% GNP Jepang, atau setara dengan anggaran militer negara Jepang per tahun. Amerika saja kalah dengan Jepang dalam hal produksi. Menurut sumber yang bisa dipercaya, di Amerika per tahun bisa memproduksi 2.500 judul video porno, sementara di Jepang mencapai 800.000 video porno per tahunnya.
Memang begitu faktanya. Maaf, saya tidak bermaksud mendiskreditkan gadis-gadis Jepang. Seorang teman pernah berbagi cerita dengan saya. Dosen teman saya, yang pernah dapet beasiswa ke Jepang menceritakan bahwa pergaulan remaja di Jepang sangat bebas. Parahnya bahkan kira-kira sama dengan pergaulan bebasnya remaja di Amerika dan negara barat lainnya. Fakta dan pendapat yang mendukung opini ini :
Di Jepang terdapat tradisi bahwa jika seorang anak mencapai usia remaja, maka si anak tersebut harus mulai mandiri dan berpisah dari orang tua. Sehingga kebanyakan remaja di kota-kota besar di Jepang, seperti di Tokyo biasanya akan menyewa apartemen sendiri dan tinggal terpisah dari orang tua. Ini tentu saja akan mengakibatkan si anak benar-benar bebas dan jauh dari kendali orang tua.
Sobat bisa selidiki, orang Jepang yang hidup di perkotaan rata-rata atheis, kalau tidak mereka agnostik. Agamanya gak jelas. Sobat bisa liat di film-film atau anime Jepang, saat Natal mereka biasa merayakan, tapi mereka juga sering berkunjung ke kuil-kuil. Dan mereka merayakan natal atau berkunjung ke kuil itu semata-mata karena bagian dari budaya dan tradisi. Bukan karena agama.
Jepang termasuk negara maju di dunia dengan tingkat mobilitas atau pergerakan orang sangat tinggi per harinya. Sobat bisa lihat bahwa segala sesuatu di Jepang serba cepat. Mereka gila kerja dan disiplinnya luar biasa. Namun efek sampingnya mereka cenderung individualis dan mementingkan diri sendiri.
Nah ini fakta paling menghebohkan. Jepang merupakan prosuden industri pornografi terbesar di dunia. Uang yang mengalir per hari dari industri pornografi setara dengan 1% GNP Jepang, atau setara dengan anggaran militer negara Jepang per tahun. Amerika saja kalah dengan Jepang dalam hal produksi. Menurut sumber yang bisa dipercaya, di Amerika per tahun bisa memproduksi 2.500 judul video porno, sementara di Jepang mencapai 800.000 video porno per tahunnya.