Salah satu segmentasi pasar yang mempunyai prospek yang bagus untuk anda bidik adalah wanita. Survei membuktikan bahwa jumlah wanita lebih banyak daripada pria.
Mereka sangat menyukai pernak-pernik atau aksesoris yang bisa membuat mereka terlihat cantik. Tidak peduli apakah target pasar anda anak-anak, remaja atau wanita dewasa, mereka tetap pemburu asesoris dan pernak pernik.
Dan salah satu aksesoris atau pernak-pernik yang menjadi incaran para “woman” tersebut adalah tas tangan. Biasanya dipakai untuk acara pertemuan atau acara pernikahan. Model dan jenis bahannya bermacam-macam, mulai dari kulit binatang sampai batok kelapa. Berhubung jenis tas tangan itu puluhan bahkan ratusan, kali ini yang akan saya “lontarkan” adalah tas mote.
Tas mote ini mempunyai ciri khusus, yaitu ujung-ujungnya berjumbai dan beruntaian mote. Saya tahunya dari temannya teman saya (ruwet ya…). Beliau adalah seorang pengusaha tas mote. Namanya Taufik Nur Hidayat, bukan pebulu tangkis, berasal dari daerah Polanharjo Klaten.
Bahan baku utama yang diperlukan di usaha ini adalah kain, mote, dan fayet. Semua bahan ini sekarang bisa diperoleh di dalam negeri. Sengaja saya sebutkan karena dulu mote yang ada di Indonesia berasal dari negara Taiwan. Beberapa tahun yang lalu berdiri pabrik yang memproduksi mote di Tangerang. Ok, balik lagi ke topik kita kali ini.
Harga kain setiap yar-nya adalah 4.500 rupiah. Dengan ukuran segitu, anda bisa memproduksi tas mote sebanyak 2 buah. Kalau motenya bisa anda beli dengan harga 8 ribu rupiah per pon. Bisa anda gunakan untuk memproduksi tas sebanyak 2 buah. Fayetnya mempunyai harga lebih tinggi dibandingkan dengan bahan yang lainnya. Harganya 21 ribu rupiah per pon, bisa untuk memproduksi tas sebanyak 10 buah.
Nah, kalau anda tertarik menjalankan bisnis ini, ada beberapa tips dari mas Taufik seputar tenaga kerja. Tipsnya adalah anda bisa bekerjasama dengan masyarakat sekitar anda dengan upah yang bervariatif. Upahnya berkisar antara 3 ribu rupiah sampai 8 ribu rupiah per tas.
Selain bekerjasama dengan masyarakat sekitar anda harus mempekerjakan 4 orang yang bertugas sebagai tukang lem. Tapi ingat, anda harus selektif dalam memilihnya. Anda bisa baca artikel saya tentang cara memilih karyawan.
Gaji mereka rata-rata digaji 20 ribu rupiah per orang per hari. Tapi ini hanya sebagai patokan saja. Jadi anda harus melihat rata-rata gaji buruh di daerah anda.
Sebagai gambaran saja, mas Taufik bisa menghasilkan paling sedikit seribu buah tas mote sebulan. Harga jual yang dia kenakan kepada pembeli partai adalah 6ribu rupiah sampai 25 ribu rupiah. Omset terendah yang dia peroleh adalah 50 juta rupiah dan tertinggi 100 juta rupiah.
Unutk masalah kendala, ada 2 hal yang perlu anda perhatikan. Pertama, apabila ada lonjakan permintaan, biasanya terjadi kekurangan tenaga kerja untuk menyelesaikan pesanan. Biasanya terjadi di waktu mendekati hari raya.
Kedua, kendalanya adalah persaingan yang ketat. Dan ini yang terberat karena berkaitan dengan penentuan harga jual produk dan keuntungan yang bisa anda dapat. Dulu mas Taufik biasa mengambil keuntungan antara 25% sampai 30%. Sekarang, untung yang bias diambil antara 10%-15%”.
Simulasi Keuntungan Usaha
Pemasukan
Penjualan Tas Mote : 1000 tas x Rp. 25.000,00 = Rp. 25.000.000,00
Pengeluaran
Kain : 500 yar x Rp. 4.500,00 = Rp. 2.250.000,00
Mote : 500 pon x Rp. 8.000,00 = Rp. 4.000.000,00
Fayet : 100 pon x Rp.21.000,00 = Rp. 2.100.000,00
Pengerjaan tas : 1.000 tas x Rp. 8.000,00 = Rp. 8.000.000,00
Pengerjaan Pengeleman : 4 orang x Rp. 600.000,00 = Rp. 2.400.000,00
Total Pengeluaran : Rp. 20.750.000,00
Keuntungan
Rp. 25.000.000,00 – Rp. 20.750.000,00 = Rp. 4.250.000,00