Cegah Kanker Prostat dengan Makan Tahu dan Tempe
Kanker prostat sejatinya dapat dicegah dengan rutin mengonsumsi tahu dan tempe, teh hijau, tomat, sayur mayur dan buah-buahan serta menghindari konsumsi daging merah.
"Tapi, kenyataannya banyak dari kita yang mengonsumsi tahu dan tempe seminggu tak lebih dari 3 potong," terang dokter ahli urologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM), Prof. dr. Rainy Umbas, PhD, Sp. U, dalam acara 'Seminar Media Kanker Prostat; Deteksi Dini dan Terapi Tepat Dapat Meningkatkan Angka Harapan Hidup', di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu 15 Mei.
Padahal, menurut Umbas, kalau sadar akan bahaya kanker prostat, kita wajib mengonsumsi itu semua. Yang terpenting, periksakan kondisi diri sendiri sedini mungkin. "Jangan sampai, pria tahu dirinya terkena kanker prostat setelah sudah stadium lanjut," kata Umbas.
Beberapa faktor risiko lain yang membuat pria mudah terserang kanker prostat adalah mereka yang menjalankan diet tinggi lemak atau gemar mengonsumsi makanan berlemak, kekurangan sinar matahari, penuaan dini, riwayat keluarga, dan ras.
Kanker prostat sejatinya dapat dicegah dengan rutin mengonsumsi tahu dan tempe, teh hijau, tomat, sayur mayur dan buah-buahan serta menghindari konsumsi daging merah.
"Tapi, kenyataannya banyak dari kita yang mengonsumsi tahu dan tempe seminggu tak lebih dari 3 potong," terang dokter ahli urologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM), Prof. dr. Rainy Umbas, PhD, Sp. U, dalam acara 'Seminar Media Kanker Prostat; Deteksi Dini dan Terapi Tepat Dapat Meningkatkan Angka Harapan Hidup', di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu 15 Mei.
Padahal, menurut Umbas, kalau sadar akan bahaya kanker prostat, kita wajib mengonsumsi itu semua. Yang terpenting, periksakan kondisi diri sendiri sedini mungkin. "Jangan sampai, pria tahu dirinya terkena kanker prostat setelah sudah stadium lanjut," kata Umbas.
Beberapa faktor risiko lain yang membuat pria mudah terserang kanker prostat adalah mereka yang menjalankan diet tinggi lemak atau gemar mengonsumsi makanan berlemak, kekurangan sinar matahari, penuaan dini, riwayat keluarga, dan ras.