Menurut Kepala Keamanan Facebook, Joe Sullivan, “Di Facebook, kami memiliki komitmen yang sangat besar untuk mencari dan menonaktifkan akun palsu. Seluruh sarana kami didasarkan pada orang yang menggunakan identitas asli mereka” dalam wawancaranya dengan CNN.
Joe Sullivan menjelaskan bahwa Facebook telah menempatkan akun-akun palsu tersebut dalam 3 kategori yaitu:
1. Akun Ganda.
Yaitu orang yang membuat akun dalam Facebook lebih dari satu. Untuk jumlah pengguna akun ganda terdapat sekitar 45,8 juta dari total pengguna aktif Facebook atau sekitar 4,8 persen.
2,. Akun yang Bukan Atas Nama Pribadi.
Yaitu akun yang dibuat… contoh untuk anak, produk, atau hewan peliharaan. Untuk jumlah pengguna akun yang bukan atas nama pribadi terdapat sekitar 22,92 juta dari total pengguna aktif Facebook atau sekitar 2,4 persen.
3. Akun Yang Menggunakan Nama Palsu.
Yaitu akun yang menggunakan nama tiruan atau yang diciptakan untuk spam (email sampah). Untuk akun yang menggunakan nama palsu terdapat sekitar 14,325 juta dari total pengguna aktif Facebook atau sekitar 1,5 persen.
Meskipun hanya sedikit, kategori Akun Yang Menggunakan Nama Palsu ini merupakan akun yang paling bermasalah. Karena Facebook menilai bahwa akun jenis ini sengaja diciptakan untuk tujuan yang tidak baik dan melanggar ketentuan manajemen Facebook.
Joe Sullivan menegaskan bahwa pengguna akun palsu Facebook ternyata banyak berasal dari negara-negara berkembang. Walaupun masih ditemukan juga pengguna akun palsu di negara-negara yang sudah maju yang memiliki kesadaran hukum tinggi. Sedangkan yang tertinggi terdapat di Indonesia dan Turki.
Facebook akan menonaktifkan akun palsu yang ditemukan dan menghapus segala informasi terhubung dengan jangkauan publik. Dan menghapus akun dari server Facebook demi keamanan dan keselamatan. Sementara akun yang dinonaktifkan tersebut akan dimasukkan kedalam daftar khusus Facebook sehingga pemilik akun tersebut tidak dapat lagi memposting dan mengakses foto, video bahkan meminta salinan datanya.
