Waspada karier tergerus!
Memiliki keinginan keras untuk mencapai puncak karier memang baik, asalkan tidak berlebihan. Sering kali tanpa disadari sifat terlalu ambisius menjadi bumerang bagi diri sendiri, bahkan bagi perkembangan karier kita. Cek, nih, bahaya yang dapat terjadi jika kita terlalu ambisius.
Mudah depresi
Seorang yang terlalu ambisius menghabiskan banyak waktu untuk bekerja. Jangankan bersantai, melakukan aktivitas harian, seperti tidur, makan, atau olahraga saja tak sempat dilakukan. Beban pekerjaan meyebabkan tubuh dan pikiran jadi nggak sehat. Akibatnya mudah stres memicu depresi.
Nggak teliti
Seseorang yang terlalu ambisius cenderung ingin menyelesaikan semua pekerjaan secara cepat. Akibatnya, skala priotas tak lagi diindahkan, kerja jadi terburu-buru, dan nggak teliti. Bukannya mendapat pujian, bisa-bisa malah kena tegur atasan, nih.
Antisosial
Sibuk mengejar ambisi dapat membuat seseorang melupakan lingkungan sekitar. Seseorang bisa tumbuh menjadi pribadi yang egois, ingin menang sendiri, tidak dekat dengan rekan kerja, dan nggak peduli dengan apa yang terjadi di sekitar. Kalau sudah begini, nggak bakal ada rekan kerja yang akan mendukung untuk naik jabatan.
Nggak bijak
Dalam menyelesaikan masalah orang yang terlalu ambisius cenderung nggak bisa melihat sebuah masalah secara jernih. Dia hanya ingin menyelesaikan masalah secepatnya dengan cara apapun.
Too high, too fail
Terlalu ambisius membuat seseorang terlalu pede menargetkan sesuatu. Ketika target yang diinginkan nggak tercapai jadi mudah menyerah. Dalam karier misalnya, saat kita nggak mampu mencapai jabatan tertentu dalam kurun waktu yang ditargetkan dapat membuat kita kecewa, dan akhirnya memutuskan pindah ke perusahaan lain, begitu seterusnya. Ini tentu nggak bagus untuk track record karier kita.
Merasa tak terkalahkan
Orang yang terlalu ambisius cenderung menganggap dirinya adalah yang terbaik dalam segala hal. Sikap ini membuat seseorang sulit memahami kelemahan diri sendiri dan menutup diri untuk berkembang.
Memiliki keinginan keras untuk mencapai puncak karier memang baik, asalkan tidak berlebihan. Sering kali tanpa disadari sifat terlalu ambisius menjadi bumerang bagi diri sendiri, bahkan bagi perkembangan karier kita. Cek, nih, bahaya yang dapat terjadi jika kita terlalu ambisius.
Mudah depresi
Seorang yang terlalu ambisius menghabiskan banyak waktu untuk bekerja. Jangankan bersantai, melakukan aktivitas harian, seperti tidur, makan, atau olahraga saja tak sempat dilakukan. Beban pekerjaan meyebabkan tubuh dan pikiran jadi nggak sehat. Akibatnya mudah stres memicu depresi.
Nggak teliti
Seseorang yang terlalu ambisius cenderung ingin menyelesaikan semua pekerjaan secara cepat. Akibatnya, skala priotas tak lagi diindahkan, kerja jadi terburu-buru, dan nggak teliti. Bukannya mendapat pujian, bisa-bisa malah kena tegur atasan, nih.
Antisosial
Sibuk mengejar ambisi dapat membuat seseorang melupakan lingkungan sekitar. Seseorang bisa tumbuh menjadi pribadi yang egois, ingin menang sendiri, tidak dekat dengan rekan kerja, dan nggak peduli dengan apa yang terjadi di sekitar. Kalau sudah begini, nggak bakal ada rekan kerja yang akan mendukung untuk naik jabatan.
Nggak bijak
Dalam menyelesaikan masalah orang yang terlalu ambisius cenderung nggak bisa melihat sebuah masalah secara jernih. Dia hanya ingin menyelesaikan masalah secepatnya dengan cara apapun.
Too high, too fail
Terlalu ambisius membuat seseorang terlalu pede menargetkan sesuatu. Ketika target yang diinginkan nggak tercapai jadi mudah menyerah. Dalam karier misalnya, saat kita nggak mampu mencapai jabatan tertentu dalam kurun waktu yang ditargetkan dapat membuat kita kecewa, dan akhirnya memutuskan pindah ke perusahaan lain, begitu seterusnya. Ini tentu nggak bagus untuk track record karier kita.
Merasa tak terkalahkan
Orang yang terlalu ambisius cenderung menganggap dirinya adalah yang terbaik dalam segala hal. Sikap ini membuat seseorang sulit memahami kelemahan diri sendiri dan menutup diri untuk berkembang.