Diabetes melitus merupakan penyakit gaya hidup yang kini, sering didengar masyarakat. Namun miris, penyakit berbahaya ini justru sering diabaikan.
Padahal data terbaru yang diungkapkan oleh Ketua International Diabetes Federation untuk kawasan Asia Pasifik (IDF-WPR), Profesor Nam Cho mengungkap bahwa saat ini, 9,1 juta penduduk Indonesia hidup dengan diabates.
Jumlah penderita diabetes di Indonesia ini, masuk dalam posisi kelima dunia. "Naik dua peringkat dari tahun lalu," kata Nam Cho.
Hanya dalam satu tahun, jumlah penderita diabetes di Indonesia melonjak 500 ribu orang. Diperkirakan pada 2035 nanti, ada sekitar 14,1 juta penduduk Indonesia yang menderita diabetes
Meski data ini sudah dikeluarkan, namun, masih banyak orang menyangkal bahwa dampak diabetes begitu serius. Mendukung temuan ini, para ahli menyarankan agar siapapun waspada dengan penyakit ini. Bagi mereka yang tidak tahu tentang penyakit ini, berikut VIVAlife rangkum, bagaimana cara melindungi diri dari diabetes, seperti dilansir Female First.
Penyakit gaya hidup
Diabetes, khususnya tipe-2 terjadi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah menjadi lebih tinggi dari biasanya. Ini umumnya dipicu oleh faktor gaya hidup sehingga kini, diabetes tipe-2 juga dikenal sebagai "penyakit gaya hidup".
Namun, riwayat keluarga dengan penyakit ini juga dapat meningkatkan risiko. Jika tidak diobati, diabetes tipe-2 dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk mengontrol kadar gula darah, yang dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, saraf dan organ internal.
Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, gangguan penglihatan, gagal ginjal dan amputasi.
Meski terdengar mengerikan, namun penyakit ini bisa dikendalikan, tertunya, dengan rajin berlatih melakukan gaya hidup sehat.
Cegah diabetes
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk hidup bebas dari diabetes. Pertama, adalah menjaga berat badan yang sehat. Kasus diabetes di belahan dunia manapun, dipastikan salah satunya disebabkan oleh obesitas dan kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat. Memangkas ukuran pinggang hanya 5 persen dari berat badan, diyakini mampu mengurangi risiko diabetes lebih dari 50 persen.
Kedua, melakukan diet mediterania. Para ahli kesehatan telah merekomendasikan bahwa pola makan ala Mediterania dapat membantu mencegah diabetes dan mempromosikan kesehatan jantung. Diet Mediterania termasuk mengonsumsi banyak buah dan sayuran, daging tanpa lemak, ikan, biji-bijian, kacang-kacangan, dengan jumlah sedang susu dan produk susu.
Ketiga, hidup aktif. Apakah itu berjalan, berenang, berkebun atau pergi ke tempat latihan kebugaran, tetap fit secara fisik dapat membantu menurunkan kadar gula darah tinggi dan meningkatkan sensitivitas Anda terhadap insulin, membantu menjaga kadar gula darah Anda dalam rentang yang sehat.
Menghindari makanan dan minuman manis juga bisa menjadi cara keempat mencegah diabetes. Apakah Anda tahu bahwa setiap minggu orang di Inggris rata-rata mengonsumsi 238 sendok teh gula?
Tidak seperti lemak dan protein, gula halus pada dasarnya mengandung kalori kosong dan tidak memberikan nilai gizi. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan sensitivitas insulin yang dapat menimbulkan diabetes tipe-2.
Kelima, jika Anda berniat untuk melindungi diri dari diabetes, penting untuk melihat tanda-tanda dan gejala awal. Namun, bagi banyak orang, faktor risiko yang mendasari mungkin tidak selalu jelas dan satu-satunya cara untuk memastikan adalah untuk melakukan pemeriksaan.
Sebuah pemeriksaan kesehatan adalah cara yang baik untuk mempelajari lebih lanjut tentang status kesehatan Anda sehingga Anda dapat mengatasi masalah apapun dan membuat perubahan gaya hidup positif dengan bantuan dokter.
Untuk siapa pun yang ingin jaminan hidup sehat, para dokter merekomendasikan setiap orang melakukan pemeriksaan diabetes.