Rok Mini Pembawa Petaka ( Alert ! )


Berikut adalah kejadian nyata yang dialami oleh seorang kakak seorang kaskuser di Bandung, mohon dibaca secara seksama dan di share ke teman-2 untuk mengurangi kecelakaan / musibah ini.

Tadi sore ane secara mendadak ditelepon sama kakak ane disuruh untuk menjemputnya di kantornya. Biasanya kakak ane pulang pergi kerja menggunakan mobil jemputan dari kantor, atau dijemput sama pacarnya, tapi karena hari ini pacarnya sedang berada di luar kota, dan kebetulan mobil jemputan kantor juga tadi sore sedang berhalangan, maka otomatis ane yang harus jemput kakak ane.

Memang ane sendiri akui bahwa kakak ane menggunakan rok yang sedikit pendek dan jika menaiki motor dengan posisi duduk menyamping, maka rok tersebut akan sedikit tersingkap sehingga akan terlihat hingga ke paha.

Namun ane sebagai adik kandungnya tidak memiliki pikiran macam-macam, termasuk tidak menyangka bahwa hal itu bisa saja menimbulkan hal-hal yang tidak terduga.

Singkat cerita, jam 4 sore ane jemput kakak ane dengan menggunakan motor bebek kesayangan ane. Sebenernya kakak ane sebelumnya minta dijemput pake mobil, tapi ane males pake mobil karena kondisi jalanan di Bandung yang sangat padat ketika jam pulang kantor, walaupun sempat berdebat, akhirnya kakak ane ngalah juga. Berangkatlah ane dengan menggunakan motor, dan dengan sedikit uring-uringan.

Setelah menunggu beberapa menit, maka keluarlah kakak, ane dan tanpa basa basi langsung ane kasihkan helm dan duduk menyamping seperti biasanya ibu-ibu kalau ke pasar numpang motor.

Rok yang disedikit terangkat ke atas hingga ke paha diakali oleh kakak ane dengan menutupnya dengan tas.

Perjalanan di dalam kota berjalan lancar seperti biasanya, hingga kami berada di jalan raya yang berjarak kurang lebih 3 km dari rumah kami yang berada di kompleks perumahan. Ane lihat kaca spion, ada 3 motor yang sepertinya sednag mengikuti kami. Awalnya ane nggak curiga, ane jalan santai seperti biasa.

Kecurigaan ane muncul ketika ane agak sedikit tancap gas, ternyata mereka ikut-ikutan tancap gas, dan selalu mengambil lajur yang sama di belakang motor ane. Ane mulai deh mikir gak beres. Sampai akhirnya kami masuk kompleks perumahan ane, dan benar, mereka mengikuti kami, ane mulai deg-degan, ane pikir ini pasti mau maling atau mau niat jahat lainnya.

Ane semakin mempercepat motor ane, sayangnya banyak sekali polisi tidur sehingga tidak bisa ngebut.

Dan apa yang ane khawatirkan benar terjadi, beberapa area dari kompleks rumah ane sangat sepi, dan pada area tersebutlah satu motor mendekati motor ane di sebelah kanan (kebetulan kakak ane menghadap ke arah kanan) Diawali dengan seseorang yang membonceng salah motor lalu memegang lutut kakak ane. Disitu kakak ane jerit-jerit dan ane kaget bukan main. Bodohnya ane malah berhenti.

Di saat berhenti itulah sebagian dari mereka turun (yang membonceng motor), kakak ane berpikir mereka akan menjambret tas yang dibawa kakak ane, maka dari itu kakak ane mendekap erat tas yang dibawa. Kakak ane lupa dengan rok yang sedikit tersingkap.

Kejadiannya begitu cepat, tiba-tiba 2 orang dari mereka memegang lutut kakak ane, dan membukanya, dan satu orang yang memegang ponsel mengarahkan ponselnya ke bagian aurat dari kakak ane, sepertinya dia sedang mengambil foto. Disitu kakak ane marah-marah sama mereka.

Ane sudah berusaha menghalau mereka (jumlah mereka ada 6 orang dengan 3 motor), ane berusaha menahan 1 orang, dan memohon supaya tidak mengganggu kami, tapi dengan cepat 5 orang yang lainnya sudah beraksi melecehkan kakak ane

Sekali lagi kejadiannya begitu cepat, dan jalanan sekitar sepi. Gak cukup sampe disitu dengan sigap, mereka seperti hendak memperkosa kakak ane, tapi mereka hanya melakukan pelecehan, seperti (maaf) memegang-megang bagian dada, lalu menciumi kaki kakak ane, dan memegang-megang paha kakak ane, lalu dengan sangat cepat pula mereka naik ke motor, dan segera berbalik arah dan pergi meninggalkan kami. Ane berusaha menghalau mereka tapi usaha ane sia-sia belaka, seperti seperti dibawah pengaruh minuman keras.

Setelah kejadian itu berlansung, kakak ane masih di atas motor sambil jerit-jerit nangis-nangis. Jadi sepanjang perjalanan sisa ke rumah, kakak ane nangis-nangis. Sampai di rumah kakak ane langsung masuk kamar, dan gak mau keluar kamar. Ane ceritakan apa yang terjadi pada ibu ane dan akhirnya ibu ane membujuk kakak ane keluar dari kamar, dengan masih menggunakan pakaian kerjanya, dan masih tampak menangis. Terlihat kakak ane begitu shock.

Akhirnya ibu ane kasih wejangan, next time kalau naik motor supaya bawa celana panjang atau bawa rok yang panjang, supaya bisa menutupi aurat, dan semoga ini adalah kejadian pertama dan yang terakhir kalinya yang dialami oleh kakak perempuan ane.

Ciri-ciri pelaku:
Berhubung kejadiannya sangat cepat dan ane gelagapan, jadi ane tidak sempat mengidentifikasi pelaku secara detail, berikut sedikit yang ane lihat:

1. Pelaku berjumlah 6 orang mengendarai 3 motor (jenis motornya adalah matic, yang sudah dimodifikasi dengan knalpot racing).
2. Beberapa pelaku (2 atau 3) menggunakan helm full face, dan sisanya menggunakan helm half face.
3. Pelaku rata-rata berbadan agak gempal, dan yang menggunakan halfface terlihat seperti bapak-bapak berumur 40 tahunan, dengan ciri-ciri berkumis dan berjanggut.
4. Salah satu pelaku terlihat memiliki rambut gondrong.
5. Beberapa pelaku tidak mengenakan jaket, dan ditangannya terdapat gelang-gelangan dan cincin-cincin giok.

Biarlah kejadian yang TS alami sebagai aib keluarga ini bisa jadi bahan perenungan buat aganwati yang suka baik sengaja maupun tidak disengaja mempertontonkan aurat. Karena suatu waktu bisa saja kejadian seperti yang di alami oleh kakak ane ini, oleh sebab itu waspadalah-waspadalah!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris

Arsip Artikel